Print Friendly and PDF

Testimoni Alumni

Tonton Taufik

 “Pada tahun 1999 saya lihat iklan “Kontrak Dagang Melalui Internet” dengan penyelenggaranya PPEI. Saya langsung tertarik, walaupun saya masih menganggur, tapi saya ingin mengetahui ilmu ekspor. Kemudian saya telpon untuk memastikan tempat saya. Ternyata yang ikut hanya 16 orang, kalau tidak salah, tidak sampai 20 orang. Pada saat itu tahun 1999, teknologi internet masih sangat belum berkembang. Kami diajarkan tentang bagaimana membuat akun E-mail dan sales letter. Pada waktu belajar yang sebentar itu saya mendapatkan banyak manfaat dari pada Dosen yang ahli di bidangnya.

Dari semua peserta kursus hanya 2 orang yang belum jadi eksportir, yang lainnya sudah jadi eksportir. Dari 2 orang tersebut termasuk saya belum menjadi eksportir, belum punya produk yang ingin dijual. Yang lebih mengesankan dari kursus di PPEI adalah perkenalan masing-masing peserta. Ada eksportir ikan hias, furniture, handicraft dan lain-lain. Semuanya menceritakan pengalaman ekspornya masing-masing. Waktu itu saya takjub sekali dengan mereka yang sudah mulai ekspor. Permasalahannya hanya akses ke buyer. Jadi mereka ikut kursus “Kontrak Dagang Melalui Internet” untuk mengetahui potensi metode pemasaran melalui internet.

Kemudian saya membuat website www.rattanland.com untuk barang dagangan saya dan www.tradeworld.com serta www.export-import-indonesia.com untuk portal B2B, agar bisa membantu para eksportir lain yang ingin memasarkan produknya di luar negeri. Karena pada saat itu portal perdagangan asal Indonesia hampir tidak ada, semuanya dari luar negeri. Jadi saya berinisiatif untuk membantu seluruh Eksportir untuk berpromosi melalui internet, hasilnya ada dan lebih hemat.

Alhamdulillah, setelah belajar 3 hari pada bulan puasa itu, dari pagi sampai berbuka puasa, sangat bermanfaat sampai saat ini. Terima kasih PPEI”.

Tonton Taufik, lulusan PPEI tahun 1999

 

Shaniqua Bamboo

Shaniqua Bamboo Furniture adalah Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun1997 dan sejak awal memang orientasinya pasar ekspor. Waktu itu pengetahuan kami akan ekspor sangat minim, yang Kami tahu adalah kalau jadi ekportir pembelinya pasti bule dan uang yang kami terima sudah jelas pasti dolar ( waktu itu 1$ = Rp.15.000.- s/d Rp. 17.000).

Tentu saja hal yang paling penting Kami pelajari adalah mengetahui dokumen ekspor yang banyak item-nya dan harus sangat teliti. Pengetahuan itu kami pelajari melalui learning by doing, Kami sebagai pengusaha pemula berpikir cukup itu saja yang perlu kami ketahui secara umum dan langsung dipraktekan.

Untungnya waktu itu, Alhamdulillah, ekspor berjalan dengan baik. Kami rajin mengikuti pameran PPE (sekarang TEI), buyer satu per satu datangdan untungnya lagi, buyer tersebut adalah buyer yang selalu repeat order.  Perjuangan mendapatkan buyer sepertinya mudah kami dapatkan. Sampailah pada akhir tahun 2009 di mana negara tujuan ekspor (Eropa) mengalami krisis ekonomi, penurunan pesanan yang sangat drastis kami rasakan.

Shaniqua Bamboo mengalami krisis. krisis buyer, krisis order, krisis keuangan. Pengurangan karyawan dan pengrajin di pabrik pun tak bisa kami hindari, banyak yang menyesali kejadian tersebut. 

Shaniqua Bamboo tidak berpangku tangan, mencoba bangkit, sehingga pada 1–9 Juni 2010, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banten memberikan fasilitas kepada Shaniqua untuk mengikuti pelatihan di PPEI.

Senang rasanya Saya yang menjadi murid di PPEI waktu itu, judul pelatihannya “Manajemen Ekspor Impor Plus Simulasi”. Di kelas yang sangat nyaman dan tenang Kami bisa melakukan banyak diskusi dan dialog mengenai berbagai macam kendala-kendala menjadi eksportir maupun importir.  Instrukturnya memiliki pengetahuan yang sangat luas karena mereka semua adalah praktisi yang mengetahui secara jelas dan detail bagaimana menjadi eksportir atau importir.

Ternyata untuk jadi ekportir bukan hanya tahu bagaimana dokumen saja, tetapi seluk beluk pasar pun harus mampu ditaklukan, cara menghitung harga jual ekpor itu bagaimana? Apa itu kepabeaan? Akan  terjawab semua di pelatihan tersebut.  Singkat, padat, bermanfaat.

Akibatnya membuat semakin penasaran dan  ingin mengetahui lebih lanjut dengan tujuan Shaniqua Bamboo meraih pasarnya kembali. Dan pada 1–3 Oktober 2010 saya pun mengikuti pelatihan “Teknik Pemasaran Ekspor. Di pelatihan ini makin membuka mata saya bahwa pasar dunia dapat kita raih bila kita mengetahui secara detail target market kita, di sinilah saya mendapatkan ilmu bagaimana menjadi marketing yang baik agar produk yang kita miliki menjadi unggul sehingga calon buyer percaya untuk memberikan uang dolarnya kepada Perusahaan kita dengan membeli produk Kita.  Senangnya, setiap pulang dari pelatihan, rasanya di kepala ini dipenuhi dengan berbagai rencana untuk memperbaiki kondisi di pabrik dan strategi pasar, semangat berapi-api.

Ada hal lain yang saya dapatkan dengan sering datang ke PPEI, saya menjadi banyak tahu kemudahan berdagang untuk ekspor, salah satunya adalah dengan berjualan di internet. Buat saya yang gaptek, sepertinya ribet, tetapi karena saya ingin belajar lebih dalam lagi maka saya pun mengikuti pelatihan 22–24 Maret 2011, judul “Akses dan Survey Pasar Melalui Internet. Tidak sulit belajarnya tetapi yang lebih penting kita mengetahui situs-situs perdagangan dunia dan bagaimana menjadi bagian  di dalamnya.

Dengan berbekal pengalaman ekspor yang otodidak ditambah dengan pengetahuan yang banyak didapat melalui pelatihan di PPEI, satu per satu buyer datang kembali. Semula Shaniqua Bamboo memiliki lebih 10 buyer repeat order, akhir tahun 2009 hanya tinggal 2 buyer repeat order.

Sejak bulan Juni 2011, satu per satu buyer datang kembali. Alhamdulillah, saat ini buyer repeat order kami sudah bertambah lebih dari 5. Senangnya melihat kehidupan di factory menjadi bergairah, para pengrajin mulai bersiul sambil bekerja, suara ketok-ketok palu mulai riuh kembali. Semoga kehidupan seperti ini akan terus berlanjut, mendengar para pengrajin tertawa menerima gaji adalah nyanyian yang paling indah buat kami”.

Ir. Sundari Pulungan,

Alumni PPEI 2010

Vice Director Shaniqua Bamboo

Utusan PPEI di acara SME Workshop; Capacity-Building of Small & Medium Bussines In Asean, 24–28 January 2011 in Seoul from Korea Center.