Print Friendly and PDF

Indonesia-Africa Forum 2018: Upaya Kemendag Dorong Peningkatan Kerjasama Perdagangan dengan 53 Negara Afrika

  April 06, 2018. Category: exporter

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan perdana Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali pada 10-11 April 2018 mendatang. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung pelaksanaan forum yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ini sebagai upaya mendorong peningkatan kerjasama perdagangan dengan 53 negara di Benua Hitam, Afrika.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa Afrika merupakan pasar nontradisional yang selama ini dipandang sebelah mata. “Afrika memiliki potensi sebagai pasar yang besar dengan pertumbuhan ekonomi yang masih tinggi. Sekarang saatnya bagi Indonesia untuk mendorong ekspor dan kerjasama bisnis ke pasar yang potensial ini,” tegas Mendag Enggar, di Jakarta, (4/4).

Total perdagangan Indonesia dengan Afrika pada 2017 mencapai USD 8,85 miliar. Nilai perdagangan ini meningkat sebesar 15,49% dibanding tahun sebelumnya. Produk-produk yang diekspor ke Afrika diantaranya minyak kelapa sawit, tekstil dan produk tekstil, produk kertas, sabun, dan kopi.

“Melalui Forum ini, diharapkan dapat memanfaatkan jaringan para pelaku usaha terpandang dari Indonesia dan Afrika untuk secara efektif memperdalam dan memperluas kemitraan kita di sektor perdagangan, investasi, maupun kerjasama teknis. Sehingga selain forum bisnis pada saat IAF dapat terjadi kemungkinan kontrak bisnis antara Indonesia dan Afrika,” tukas Mendag Enggar.

Selama penyelenggaraan IAF, Kemendag mengkoordinir side event Pameran Produk Indonesia yang diikuti sebanyak 56 perusahaan, asosiasi, Kementerian, dan Lembaga yang bergerak di bidang industri strategis, otomotif, produk farmasi, kopi, konstruksi, makanan olahan, produk minyak sawit, keuangan, peralatan medis, teknologi, fesyen dan aksesoris, kerajinan, home décor, serta produk organik. Pameran Industri dibangun dalam lahan seluas 1.100 m2 dan berada di Hall 1-3, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali.

Pameran Produk Indonesia ini dapat lebih mengenalkan potensi produk-produk Indonesia kepada para delegasi pemerintah dan bisnis dari 53 negara Afrika sehingga para pelaku usaha maupun pemerintah Indonesia-Afrika dapat mengeksplorasi peluang kerjasama diantara keduanya,” imbuh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Kemendag, Arlinda.

IAF bertujuan menjadi platform bagi pemerintah dan pelaku usaha Indonesia-Afrika untuk mengeksplorasi dan meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan serta mempromosikan investasi dan kerjasama teknis dengan negara kawasan Afrika. Hal ini sejalan dengan upaya Kemendag dalam menerapkan diversifikasi produk ekspor ke pasar non-tradisional seperti Afrika. Dalam mendorong peningkatan perdagangan Indonesia di pasar Afrika, dibutuhkan kerjasama yang sinergis diantara seluruh pemangku kepentingan, seperti dalam IAF ini, kerjasama antara Kemendag, Kemlu, dan KADIN Indonesia.

Afrika merupakan pasar potensial yang tengah disasar Indonesia. Untuk itu, Kemendag juga mengundang para pelaku usaha dari Afrika untuk dapat menghadiri TEI 2018 pada 24-28 Oktober 2018 di ICE-BSD, Tangerang, sehingga menindaklanjuti peluang bisnis yang lebih besar diantara Indonesia-Afrika.

“Untuk mendorong peningkatan ekspor, selain pembangunan infrastruktur dan konektivitas, dibutuhkan kerjasama yang sinergi antara eksportir, dunia usaha, dan pemerintah untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia,” pungkas Dirjen Arlinda.

Sumber : Dit. P2C DJPEN