Print Friendly and PDF

Genjot Ekspor ke Australia, Kemendag Gandeng Diaspora Indonesia

  July 03, 2017. Category: exporter

Upaya Kementerian Perdagangan menggenjot ekspor nonmigas Indonesia ke Negeri Kangguru, Australia, disambut baik oleh Diaspora Indonesia. Bila tak ada aral melintang, sebuah rumah dan sarana promosi bertajuk “House of Indonesia” bakal berdiri pada 2019 di Sydney, Australia.

“Kemendag memberi dukungan dengan memindahkan Kantor ITPC ke lokasi House of Indonesia agar perwakilan dapat semakin aktif bekerja sama secara sinergis dengan diaspora Indonesia,” jelas Karyanto Suprih, Sekretaris Jenderal Kemendag, pada saat penandatanganan MoU dengan Ozimex International Pty Ltd, pengelola House of Indonesia Sydney bersamaan dengan Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Jakarta, (1/7).

Adalah Suliyanti Sunaryo, seorang diaspora Indonesia yang menggagas pendirian House of Indonesia di Sydney, Australia sebagai satu wadah yang menampilkan seluruh potensi Indonesia dari berbagai bidang terutama sektor perdagangan, pariwisata dan investasi. Rumah ini nantinya akan memiliki lima program utama sebagai upaya peningkatan ekspor, yakni Trade Events and Sales Mission, Trade Advisory, Business Facilitation, Getting to Know The Remarkable Neighbour, dan Pengembangan Platform e-Business.

Kemendag akan mendorong instansi pemerintah serta swasta untuk mengoptimalkan keberadaan House of Indonesia di Sydney ini. Lebih lanjut, Karyanto Suprih menantang diaspora Indonesia lainnya untuk mengikuti jejak Ibu Suli mendirikan HOI di negara tempat tinggalnya masing-masing.

“Seluruh unit promosi Indonesia di luar negeri yaitu Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Indonesia Investment Promotion Center (IIPC), dan Visit Indonesia Tourism Office (VITO) diharapkan dapat memanfaatkan House of Indonesia sebagai sarana promosi terpadu Indonesia,” kata Karyanto Suprih.

Peran Atase Perdagangan dan ITPC telah direposisi Kemendag agar lebih berperan sebagai ‘agen bisnis’ yang berorientasi pemasaran, bukan lagi sebagai pejabat yang harus didatangi. Dengan peran barunya, perwakilan perdagangan diwajibkan memiliki pengetahuan tentang buyer potensial dan pesaing potensial, serta menguasai business intelligent. Perwakilan perdagangan juga harus memiliki dan mengetahui product knowledge dan business process dari produk-produk ekspor Indonesia.

“Kami berharap dengan reposisi peran ini, Atase Perdagangan dan ITPC dapat semakin aktif bekerjasama secara sinergis dengan diaspora Indonesia dalam upaya peningkatan ekspor,” lanjutnya.

Diaspora Brand Ambassador Indonesia

Diaspora Indonesia merupakan aset yang sangat penting bagi perekonomian nasional. Diaspora dapat menjadi kekuatan dalam mendorong ekspor Indonesia ke seluruh dunia. Diaspora merupakan ujung tombak marketing Indonesia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Kemendag, Arlinda, menegaskan bahwa diaspora sesungguhnya telah memberikan manfaat kepada bangsa Indonesia, namun untuk dapat mengoptimalkan hasilnya diperlukan cara-cara inovatif untuk mempromosikan Indonesia. “Dengan ilmu dan pengalaman yang sudah diperoleh dari negara tempat tinggal, kami yakin, semua itu dapat dibagi dengan masyarakat Indonesia untuk turut membangun Indonesia.”

Forum Diaspora ke-4 yang dibuka oleh Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama, diselenggarakan pada 1 Juli 2017 di Jakarta. Konvensi Diaspora jadi wadah efektif bagi seluruh diaspora Indonesia untuk saling berbagi informasi, pengalaman, dan memperluas jaringan bisnis. Acara ini juga dapat menginspirasi warga Indonesia lainnya untuk menjadi diaspora atau menjalin kerjasama bisnis dengan diaspora lainnya untuk mengembangkan usahanya sendiri dan pada akhirnya perekonomian Indonesia.

“Hadirnya Presiden Barack Obama dalam Konvensi ini menandakan posisi Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki peran strategis dalam tataran global, termasuk dengan diaspora sebagai salah satu asetnya. Presiden Obama pada forum ini harus kita manfaatkan untuk mendorong citra positif Indonesia (Nation Branding) kepada masyarakat internasional,” lanjutnya.

Arlinda juga mengajak seluruh diaspora Indonesia untuk kembali berkarya di Indonesia. Diaspora adalah wajah Indonesia, representasi Indonesia di luar negeri. “Para Diaspora adalah Brand Ambassador Indonesia yang sesungguhnya, Mari bersama saling mendukung dan melibatkan pelaku usaha di Indonesia dalam berbisnis, membeli dan mengenakan produk Indonesia, berinvestasi di Indonesia, dan secara rutin berkunjung ke Indonesia demi jalannya roda perekonomian bangsa,” pungkasnya.

Sumber : Dit. P2C DJPEN