Print Friendly and PDF

Peningkatan Ekspor Dorong Pertumbuhan Ekonomi DIY

  September 10, 2015. Category: exporter

Di tengah melambatnya ekonomi nasional, pertumbuhan perekonomian DIY sepanjang triwulan dua 2015 mengalami peningkatan. Bank Indonesia (BI) mencatat angka peningkatan sebesar 4,72 persen (yoy). Dibanding triwulan pertama yang tumbuh 4,16 persen (yoy), angka itu mengalami kenaikan.

Menurut Kepala Perwakilan BI DIY, Arief Budi Santoso, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi ini terutama karena membaiknya kinerja ekspor.

“Peningkatan ekspor tekstil ke AS dan Tiongkok menjadi pendorong utama. Dari yang sebelumnya turun -13,49 persen menjadi hanya -0,47 persen,” kata Arief, Sabtu (5/9).

Selain ekspor, faktor lain yang berpengaruh adalah peningkatan belanja pemerintah khususnya pada proyek infrastruktur. Penambahan realisasi pengeluaran pemerintah ini mendorong investasi hingga level 3,65 persen (yoy), atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang hanya tercatat 2,49 persen (yoy). Realisasi belanja pemerintah ini mencapai 29,85 persen dari plafon APBD 2015.

Peningkatan kunjungan wisatawan domestik juga berkontribusi pada tertahannya kontraksi perdagangan antar daerah yang semakin dalam. Sementara itu, persiapan ramadan memberi andil pertumbuhan di sektor perdagangan, serta informasi dan komunikasi.

Namun di lain sisi, perlambatan ekonomi nasional memberikan dampak terhadap sektor utama DIY yakni industri pengolahan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum. “Perlambatan itu pada akhirnya berimbas pada melambatnya pertumbuhan permintaan konsumsi rumah tangga,” terang Arief.

Sementara analisa di sektor industri pengolahan, penurunan tidak lepas dari dampak kenaikan tarif listrik dan bahan bakar, serta imbas depresiasi nilai tukar rupiah terhadap kenaikan bahan baku impor.

Terkait Stabilitas Sistem Keuangan (SSK), menurut Arief, nilainya tetap terjaga kendati pertumbuhan penyaluran kredit perbankan melambat di level 10,34 persen. Sejalan dengan perlambatan tersebut, NPL di beberapa sektor utama mengalami peningkatan walaupun masih di dalam ambang wajar yakni kurang dari 5 persen.

Selama kurun perlambatan ekonomi nasional ini, pelaku sektor pariwisata diminta waspada. Terlebih sektor ini merupakan penggerak banyak bidang diantaranya perdagangan, hotel dan restoran, industri olahan serta batik. Kondisi ini pada akhirnya akan memengaruhi kinerja perbankan.

Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/bisnis/peningkatan-ekspor-dorong-pertumbuhan-ekonomi-diy/