Print Friendly and PDF

Genjot Ekspor, Kemendag Perlu Gandeng Pemda

  August 10, 2015. Category: exporter

Peran pemerintah daerah dinilai cukup vital untuk memperkuat kinerja ekspor Indonesia, terutama setelah pada semester pertama 2015 justru mengalami perlambatan dibanding periode yang sama tahun lalu.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan, saat ini pihaknya akan terus mengajak pemerintah daerah untuk memperkuat koordinasi dan sinergi dalam mengembangkan ekspor nasional.

"Kita semua harus lebih proaktif membantu dunia usaha. Kita perlu melakukan percepatan akselerasi, karena itu pemerintah Pusat dan Daerah harus secara terus menerus menangkap peluang sehingga menjadi potensi ekspor yang berdaya saing," kata Nus, Minggu (9/8/2015).

Nus mengatakan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus memiliki pemahaman dan persepsi bersama sesuai arah kebijakan pengembangan ekspor nasional. Melalui sinergi antara pemerintah dan pemerintah daerah, diharapkan target peningkatan ekspor nonmigas sebagai kontribusi sektor ekspor bagi pertumbuhan ekonomi nasional dapat tercapai.

Meski menargetkan peningkatan ekspor yang sangat tinggi untuk lima tahun mendatang, kinerja ekspor RI selama semester pertama 2015 justru mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari - Juni 2015 mencapai US$78,29 miliar atau turun 11,86% dibanding semester pertama 2014. Nilai ekspor non migas pada semester pertama tersebut mencapai US$68,30 atau turun 6,62% dibanding semester pertama tahun lalu.

Di tengah penurunan kinerja ekspor tersebut, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan secara kumulatif pada Januari Juni 2015 dengan surplus sebesar US$4,3 miliar. Surplus tersebut disumbang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar US$7,5 miliar, sedangkan neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar US$3,1 miliar.

Jika dilihat dari daerah asal ekspornya, provinsi yang menjadi penyumbang ekspor terbesar pada periode tersebut berasal dari Jawa Barat dengan kontribusi sebesar 16,55% dari total ekspor, diikuti Kalimantan Timur dengan kontribusi sebesar 12,58%, dan Jawa Timur 11,63%.

Sumber : http://industri.bisnis.com/read/20150810/12/460675/genjot-ekspor-kemendag-perlu-gandeng-pemda