Print Friendly and PDF

China International Furniture Fair 2014: Peluang Mebel Kreasi Indonesia Gaet Pangsa Tiongkok

  September 10, 2014. Category: exporter

Mebel Indonesia berpeluang meningkatkan ekspornya ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Peluang tersebut dimanfaatkan Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dengan kembali berpartisipasi untuk ketiga kalinya dalam pameran China International Furniture Fair (CIFF) pada 5-8 September 2014 di Guangzhou, RRT.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak, menjelaskan bahwa CIFF merupakan kesempatan yang dipandang strategis sebagai media promosi produk mebel Indonesia. “Sebagai pameran mebel internasional terbesar di Asia, partisipasi pada pameran ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Tiongkok sehingga dapat tumbuh sebesar 4,5%-5,5% atau dengan nilai USD 22,24-22,45 miliar,” tegasnya.

Tiongkok, lanjut Dirjen Nus, merupakan pasar yang begitu prospektif dengan jumlah penduduk 1,3 miliar jiwa dan pendapatan perkapita pada tahun 2013 sebesar US$ 6.747. “Tahun lalu Paviliun Indonesia berhasil meraup transaksi US$ 1.146.946. Pasar Tiongkok sangat terbuka dan prospektif untuk produk mebel Indonesia. Sehingga pelaku bisnis Indonesia dapat meraih peluang yang begitu besar di Tiongkok serta memanfaatkan momentum ini untuk menggaet pasar Tiongkok dan negara-negara sekitarnya,” imbuhnya.

Kreasi mebel Indonesia dibuat dari bahan dasar dari berbagai daerah dengan ciri khas dan keunikan kekayaan alamnya. Keanekaragaman tersebut memiliki keunggulan komparatif dari segi desain dan berdaya saing sehingga tak akan kalah dalam pasar global. Melalui partisipasi dalam paviliun seluas 210 m2 bertemakan “Trade with Remarkable Indonesia”, 11 perusahaan Indonesia menampilkan mebel kreasi terbaik anak bangsa antara lain furnitur dari kayu jati, furnitur kayu jati daur ulang, furnitur kayu, home furniture, office furniture, gebyok, mebel ukir, furnitur dan dekorasi rumah berbahan dasar kulit kerang, accent recycled furniture for indoor, furnitur dan kerajinan rotan, serta kerajinan dari kaca.

Nilai ekspor mebel Indonesia ke Tiongkok selama lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan dengan tren sebesar 20,53%. Ekspor mebel Indonesia ke Tiongkok pada Januari-Mei 2014 bernilai USD 11,14 juta atau meningkat 40,11% dibanding periode yang sama setahun sebelumnya hanya USD 7,95 juta. Negara tujuan utama ekspor produk mebel Indonesia adalah Amerika, Jepang, Inggris, Belanda, Jerman, Perancis, Australia, Belgia dan Korea, sedangkan RRT masih berada pada urutan ke-15.

Pameran CIFF diikuti oleh lebih dari tiga ribu peserta dari 29 negara diantaranya Amerika Serikat, Jerman, Italia, Perancis, Singapura, Thailand, Australia, Jepang, Indonesia, Malaysia, Turki, dan RRT sebagai tuan rumah. Pameran ini dikunjungi oleh sekitar 153.503 buyer dari berbagai negara yang berkunjung terdiri dari berbagai sektor seperti Production/Manufacturing Industry, Research/Technology Center, Institute Association, University/College, Architects, Interior Designers/Decorators, Importer/Export/Agen dan Wholesaler. CIFF diakui sebagai salah satu pameran terbesar di China Tengah dan Asia untuk produk furnitur (kayu, metal, plastik, dan rotan), mesin penggergajian, alat pengeboran, aksesoris mesin & perlengkapan, penutup lantai, dekorasi interior, ubin & coating materials, dapur & kamar mandi, pencahayaan, lantai, seni, aksesori, jasa desain interior, tekstil dan kain pelapis.

“Kami berharap partisipasi pada pameran ini dapat memberikan kontribusi dan hasil yang signifikan bagi peningkatan ekspor, sekaligus meningkatkan citra mebel Indonesia di kancah internasional, khususnya di RRT dan negara sekitarnya,” pungkas Dirjen Nus.

 
Sumber : Dit. P2C DJPEN