Print Friendly and PDF

Kena PPN, Kakao Bakal Lebih Banyak Diekspor

  August 26, 2014. Category: exporter

Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Kakao Indonesia, Sindra Wijaya, mengatakan penetapan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk produk pertanian segar bakal membuat lebih banyak penjualan biji kakao ke luar negeri. Menurut dia, hal ini terjadi karena pajak ekspor yang nol persen bisa lebih dimanfaatkan pedagang biji kakao untuk mendapat keuntungan di mancanegara ketimbang menjual produk mereka di dalam negeri.


"Hal ini menjadi kekhawatiran kami terhadap jumlah stok kakao di dalam negeri yang akan berkurang," kata Sindra dalam konferensi pers penolakan pengenaan PPN di kantor Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia di Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Agustus 2014.

Sindra khawatir dampak PPN ini akan membuat kondisi penjualan di dalam negeri kembali seperti sebelum 2007. Waktu itu, kata dia, Indonesia mengambil langkah mundur karena industri kakao dalam negeri seret akibat ekspor biji kakao berlebihan. "Putusan MA tentang penetapan PPN 10 persen ini melemahkan industri kakao dalam negeri," katanya.


Sindra setuju dengan Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2007, yang menyebutkan produk pertanian tak dikenai PPN. Menurut dia, dengan peraturan itu itu, hilirisasi industri kakao berkembang dengan baik. Selain itu, pajak ekspor yang ditetapkan juga tak menganggu jumlah stok kakao dalam negeri.

Namun Mahkamah Agung melalui keputusan nomor 70 tahun 2014 telah membatalkan peraturan presiden tersebut. Dalam putusan itu dinyatakan penyerahan barang hasil pertanian yang dihasilkan dari usaha pertanian, perkebunan, dan kehutanan oleh pengusaha kena pajak (PKP) dikenai PPN. "Putusan MA ini membuat hilirisasi tersendat," kata Sindra.


Kapasitas industri biji kakao tahun ini sebesar 500.000 ton. Sedangkan targetnya 800.000 ton. Dengan penetapan PPN 10 persen mulai 22 Juli ini, Sindra ragu produktivitas petani kakao dapat bertambah. "Kami malah pesimis industri ini dapat berkembang tahun depan," katanya.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/08/22/090601450/Kena-PPN-Kakao-Bakal-Lebih-Banyak-Diekspor