Print Friendly and PDF

INACRAFT 2014: Tingkatkan Daya Saing UKM Sambut Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

  April 23, 2014. Category: exporter

Jakarta, 23 April 2014 – Dalam upaya meningkatkan daya saing produk kerajinan menyongsong diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) kembali hadir dan mendukung penyelenggaraan The 16th Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2014) yang berlangsung pada 23-27 April 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

MEA akan diberlakukan pada tahun 2015 mendatang. INACRAFT menjadi kesempatan berharga bagi para pelaku usaha Indonesia, khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk bersaing menghadapi MEA serta sebagai sarana promosi dan pemasaran yang efektif untuk memperkenalkan produk mereka,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak.

Pameran ini menjadi ajang bagi para perajin, pengusaha, eksportir, serta UKM kelompok kerajinan Indonesia untuk terus berupaya mengembangkan kreativitas dengan mengeksplorasi berbagai kekayaan alam dan budaya Indonesia serta menyesuaikan tren pasar dunia. “Melalui inovasi, para perajin mampu menghasilkan suatu karya yang tidak hanya memiliki keunikan warisan budaya Indonesia, namun juga meningkatkan nilai tambah dan daya saing sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya,” tambah Dirjen Nus.

Salah satu upaya Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) sebagai penyelenggara INACRAFT untuk memotivasi pengembangan kreativitas para perajin Indonesia adalah dengan memberikan satu bentuk apresiasi kepada para peserta pameran atas karya terbaik anak bangsa di bidang produk kerajinan melalui INACRAFT Awards. Penghargaan tersebut diberikan agar ke depannya dapat mendorong para perajin, khususnya peserta INACRAFT untuk menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas serta melakukan inovasi penciptaan desain produk yang lebih menarik dan unik tanpa menanggalkan ciri khas budaya Indonesia.

Dalam paviliun bertemakan “Trade with Remarkable Indonesia”, Ditjen PEN menampilkan keanekaragaman produk Indonesia yang dihasilkan dari kekayaan alam bumi nusantara. Paviliun Ditjen PEN yang menempati area seluas 162m2 di Assembly Hall, berseberangan dengan Paviliun Ditjen PDN dan Paviliun Internasional, ini memfasilitasi 20 UKM binaan produk perhiasan mutiara dan perak, fesyen, pakaian, tas dan sepatu berbahan tenun, songket, batik, kerajinan dari kerang, alumunium, kaca, anyaman bambu, alas kaki dan tas dari kulit, serta produk spa dan aromatherapy.

Industri kerajinan merupakan salah satu industri kreatif yang berkontribusi besar terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini terbukti dari perkembangan sektor kerajinan Indonesia, yang selama lima tahun terakhir penyelenggaraan INACRAFT kontrak dagang mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,8%. Hal ini sejalan dengan peningkatan ekspor produk kerajinan selama lima tahun terakhir yang tumbuh sebesar 4,6%. Pada tahun 2013, total ekspor produk kerajinan Indonesia mencapai USD 669,1 juta dengan negara tujuan ekspor utama Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Jerman, dan Hong Kong. Ekspor produk kerajinan pada tahun 2014 ditargetkan dapat meningkat sekitar 7%-8%  atau mencapai nilai sekitar USD 720 juta-USD 730 juta.

Harapan Kemendag melalui INACRAFT adalah agar tahun-tahun berikutnya kinerja ekspor produk kerajinan akan terus menunjukkan peningkatan dengan produk yang semakin kreatif, inovatif, dan beragam, sehingga semakin mengangkat keunikan produk kerajinan Indonesia di pasar dunia,” tutup Dirjen Nus.

Sekilas Mengenai INACRAFT 2014

Di tahun ke-16 penyelenggaraannya, INACRAFT mengusung tema sentral “From Smart Village to Global Market” sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing produk kerajinan Indonesia di pasar lokal maupun di pasar internasional, serta meningkatkan ekspor produk kerajinan Indonesia. Tahun ini INACRAFT mengangkat “The Charisma of Central Java” sebagai ikon utamanya dengan tujuan memperkenalkan dan mengeksplorasi potensi-potensi kerajinan, seni, budaya dan pariwisata di Jawa Tengah kepada masyarakat Indonesia pada umumnya, maupun masyarakat internasional.

Upaya mendukung kesuksesan INACRAFT 2014 juga diwujudkan dalam penjaringan buyers di luar negeri melalui keberadaan 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan 25 Atase Perdagangan sebagai ujung tombak promosi Indonesia di luar negeri, di samping peran serta Kantor-Kantor Perwakilan RI di seluruh dunia.