Print Friendly and PDF

Meningkatkan kemampuan para pelaku usaha/eksportir di Provinsi Jawa Tengah melalui Seminar “Pemberdayaan Usahawan dan Potensi Daerah untuk Meningkatkan Ekspor”

  September 27, 2013. Category: exporter

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Kerjasama Pengembangan Ekspor bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), PT. Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) dan Bank Mandiri menyelenggarakan kegiatan Aktivasi Kerjasama dalam Rangka Pengembangan Ekspor bagi Eksportir/Pengusaha Jawa Tengah dengan tema “Pemberdayaan Usahawan dan Potensi Daerah untuk Meningkatkan Ekspor” pada tanggal 26 September 2013 di Hotel Dafam, Semarang, Jawa Tengah.

Kegiatan “Pemberdayaan Usahawan dan Potensi Daerah untuk Meningkatkan Ekspor” ini, merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Perdagangan dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)  yang telah ditandatangani pada tanggal 1 April 2011 yang salah satu ruang lingkupnya adalah melakukan pembinaan kepada pemangku kepentingan di daerah dalam meningkatkan kemampuan pengembangan potensi ekonomi daerah yang berorientasi ekspor” demikian disampaikan Plt. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional pada sambutannya yang dibacakan pada kegiatan ini.

Tahun 2013 merupakan tahun kedua program kegiatan aktivasi kerjasama pengembangan ekspor yang diselenggarakan melalui kerjasama antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dengan Kadin. Pada tahun ini kegiatan dilaksanakan di 4 (empat) propinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan  dan Jawa Tengah.

Kegiatan peningkatan capacity building bagi para pelaku usaha yang berorientasi ekspor ini dilakukan melalui program diseminasi yang melibatkan pemangku kepentingan terkait. Selain diisi oleh kegiatan seminar dan diskusi dengan narasumber dari Kementarian Perdagangan, KADIN, ASEI, Bank Mandiri dan Palapa Nusantara Berdikari serta diadakan pula kegiatan Klinik Bisnis. Pada kesempatan yang sama Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional juga menyampaikan informasi mengenai Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan dilaksanakan di Jakarta International Expo, Kemayoran pada tanggal 16-20 Oktober 2013.

Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan (skills) para eksportir/pengusaha Jawa Tengah agar dapat lebih berperan dalam kegiatan usaha berorientasi ekspor dan menghasilkan produk bernilai tambah. Selain itu, diharapkan pula koordinasi antar stakeholders, baik publik maupun swasta, dalam melakukan pembinaan usaha kecil-menengah dan mempromosikan potensi daerah dapat lebih terkoordinasi sehingga produk-produk dalam negeri lebih berdaya saing dan siap menghadapi pasar internasional, khususnya pasar tunggal ASEAN dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Hal tersebut senada dengan arahan Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN), Nus Nuzulia Ishak, bahwa “Daya saing (competitiveness) produk Indonesia harus lebih baik agar dapat tetap diterima dan merebut konsumen dalam negeri, terlebih buyer dari luar negeri. Jangan sampai kita hanya menjadi pasar bagi produk-produk yang dihasilkan negara-negara ASEAN, akan tetapi kita juga harus dapat membanjiri pasar negara-negara ASEAN dengan produk-produk Indonesia”.

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah ini dihadiri oleh 66 eksportir/pengusaha yang terdiri dari anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Indonesia National Shipowners Asociation (INSA), Gabungan Pengusaha Ekspor  Indonesia (GPEI), Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), ASEI Jawa Tengah, Bank Jateng dan para pengusaha anggota Kadin Provinsi Jawa Tengah.

Pada tahun 2012 Jawa Tengah merupakan Provinsi pengekspor Indonesia urutan ke-8 dengan nilai sebesar USD 2,12 miliar atau menyumbang 1, 39% dari total ekspor non migas Indonesia. Untuk periode Januari-Juni 2013 ekspor non migas Jawa tengah mencapai USD 1,017 miliar turun sebesar 8.09% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD 1,106 miliar. “Dipenutup tahun ini, nilai ekspor Jawa Tengah kiranya dapat meningkat seiring dengan meningkatnya pemahaman para pelaku usaha di Jawa Tengah mengenai ekspor dan kemudahan untuk mengakses pembiayaan dan asuransinya” sebagaimana diharapkan oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag.

Direktoral Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional