Print Friendly and PDF

Misi Dagang Brazil: Kemendag Promosikan Kerjasama Perdagangan dan Investasi pada Beberapa Sektor Potensial di Pasar Brazil

  September 23, 2013. Category: exporter

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Amerika Latin, Brazil merupakan negara yang potensial dalam meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi bagi Indonesia. ”Brazil merupakan negara di kawasan pantai timur Amerika Latin yang bisa dijadikan hub bagi produk-produk unggulan Indonesia untuk dipasarkan di kawasan Amerika Latin”, ujar Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, yang memimpin pelaksanaan misi dagang ke Sao Paolo - Brazil pada tanggal 11 September 2013. Saat ini nilai kerjasama antara Indonesia dan Brazil mencapai US$ 3,4 milyar setiap tahunnya. Dengan pelaksanaan misi dagang ini diharapkan mampu meningkatkan peluang kerjasama perdagangan dan ekonomi yang lebih baik lagi diantara kedua negara.

 

Pelaksanaan misi dagang di Sao Paolo – Brazil merupakan salah satu rangkaian kunjungan kerja Wakil Menteri Perdagangan disamping pertemuan bilateral yang telah dilaksanakan pada tanggal 10 September 2013 di Brazillia. Penyelenggaraan kegiatan ini bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brazilia dan FIESP (Federacao das Industrias do Estado de Sao Paolo) dengan mengundang Pemerintah setempat, para pengusaha dan importir dari kedua negara untuk menghadiri forum bisnis dan one on one meeting yang diadakan pada hari Rabu (11/9/2013). Acara forum bisnis dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Brazil, dan dilanjutkan pemaparan oleh Bapak Wakil Menteri Perdagangan yang menyampaikan peluang dan potensi kerjasama perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Brazil.  

 

Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri Perdagangan menekankan bahwa kerjasama kedua negara harus didasarkan pada prinsip fair trade sehingga masing-masing negara dapat memperoleh mutual benefit dalam kerjasama perdagangan. “Kita tidak hanya menjual produk ke Brazil, akan tetapi juga melihat visi jangka panjang, yaitu peluang kerjasama atas sektor-sektor yang dapat dimanfaatkan oleh kedua negara. Indonesia juga membutuhkan produk-produk dari Brazil. Pada prinsipnya kedua negara saling membutuhkan. Ujar Wakil Menteri Perdagangan dalam penyampaian paparan dihadapan para peserta forum bisnis.

 

Pelaksanaan misi dagang di Brazil memiliki tujuan spesifik untuk mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia, seperti: kopi, renewable energy, crude palm oil (CPO), tekstil/garmen, ban mobil, bola kaki, sepatu, serta pesawat baik untuk kebutuhan militer maupun komersial termasuk komponen dan maintanancenya. Banyak para importir Brazil yang berminat terhadap produk-produk unggulan Indonesia yang dipromosikan dalam kegiatan misi dagang tersebut, diantaranya adalah produk CPO, dimana perusahaan CPO terbesar di Brazil ingin membuka peluang kerjasama bagi pengusaha CPO Indonesia melalui transfer of technology pada mekanisasi pertanian CPO. Sementara itu, pengusaha kopi Brazil juga berminat untuk membuka peluang kerjasama atas spesifikasi bahan baku produk kopi dari Indonesia. Produk kaca, alas kaki, perhiasan, kerajinan, kokoa, dan tekstil juga merupakan produk-produk Indonesia yang diminati oleh para importir Brazil yang hadir pada kegiatan misi dagang tersebut.  Selain para importir Brazil, pada kesempatan tersebut juga hadir perwakilan dari lembaga sertifikasi halal di Brazil yang telah melakukan kerjasama ke 50 negara di dunia, serta Badan Konsultasi Strategi Perdagangan UNTRADE di Sao Paolo yang akan melakukan analisa terhadap kasus-kasus dumping yang diterapkan pemerintah Brazil kepada para pengusaha Indonesia. Pada kesempatan yang lain, Wakil Menteri Perdagangan juga bertemu dengan MOVE, yaitu asosiasi produk olahraga di Brazil, untuk membicarakan hambatan dan peluang termasuk perkembangan kebijakan pemerintah Brazil di sektor perdagangan alat olahraga, khususnya sepatu.

 

 

Sekilas Tentang Perdagangan Indonesia dengan Brazil

 

Saat ini, perekonomian Indonesia mencapai US$ 1.2 trilyun, yang menduduki rangking 15 diantara negara-negara di dunia. Pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,23% tertinggi diantara negara-negara di ASEAN. Nilai ekspor Indonesia ke Brazil pada tahun 2012 mencapai US$ 1.48 milyar dan nilai Impor Indonesia sebesar US$ 1.97 milyar.

 

Total nilai perdagangan antara Indonesia dengan Brazil pada 2012 mencapai US$ 3.4 milyar. Nilai ekspor Indonesia ke Brazil sebesar US$ 1.48 milyar dengan komposisi ekspor produk nonmigas mencapai 99.98%. Impor Indonesia sebesar US$ 1.97 milyar dengan hampir seluruhnya (99,99%) merupakan produk non migas. Selama periode 2008-2012, neraca perdagangan Indonesia dengan Brazil  mengalami defisit. Pada tahun 2012 defisit neraca perdagangan Indonesia sebesar US$ 484 juta, lebih besar dibanding 2011 yang mengalami defisit sebesar US$ 163 juta. Pada periode Januari-Mei 2013, defisit neraca perdagangan Indonesia mencapai US$ 167 juta, jauh lebih besar dibandikan periode yang sama tahun 2012 yang mencapai US$ 47.7 juta. Brazil merupakan negara tujuan ekspor produk nonmigas Indonesia ke-22 dengan pangsa ekspor hanya sebesar 0.97% dari seluruh ekspor produk nonmigas Indonesia. Produk ekspor utama ke Brazil adalah karet alam (15.36%), benang sintetis (9%), kendaraan bermotor dan komponennya (6.95%), benang tiruan (8.85%), minyak sawit (9.93%), minyak kelapa (9.83%) dan sepatu kulit (2.72%). Sedangkan komoditi yang diimpor Indonesia dari Brazil diantaranya adalah gula tebu (27.8%), kapas (18.22%), besi (12.26%), minyak kedelai (8.50%).

Sumber : P2E DJPEN