Print Friendly and PDF

Hong Kong Fashion Access 2013 : Merambah Pasar Fashion dan Accessories Dunia Melalui Hong Kong

  September 19, 2013. Category: exporter

Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional untuk pertama kali akan berpartisipasi pada Pameran Hong Kong Fashion Accessories 2013 yang akan diselenggarakan tanggal 25 – 27 September 2013 di Hong Kong.

Hong Kong Fashion Access merupakan pameran bertaraf internasional yang diadakan dua kali setahun. Pameran ini di klaim sebagai pameran terbesar di Hong Kong yang menampilkan produk fashion berkualitas tinggi, aksesoris seperti sepatu dan tas. Pameran bulan Maret menampilkan fashion aksesoris menjelang autumn/winter, sedangkan bulan September fokus pada fashion aksesoris untuk spring/summer.

Selain Indonesia, peserta dari negara lain adalah Bangladesh, China, Hong Kong, India, Jepang, Filipina, Pakistan dan Taiwan. Pameran ini diikuti oleh 363 perusahaan yang berasal dari 23 negara dan diperkirakan dikunjungi sekitar 4.000 buyer yang berasal dari Eropa, Amerika, Australia, New Zealand dan beberapa negara-negara Afrika.

Dengan tema “Trade with Remarkable Indonesia”, Paviliun Indonesia akan tampil menempati lahan seluas 120 m2, berada di Hall 3FG Hong Kong Convention & Exhibition Center. Paviliun Indonesia akan menampilkan Leather bag (snake), Fashion Sandals, Beads Sandals, Hand Painted Sandals, leather apparel & apparel good, Eco Jewelry dan Home Décor, Gemstones and Silver 925, manufacturer of leather and batik products, cocktail dress & Accessories, ready to wear for women and men, rattan bags and leather bags combination (cow and sheep), semi finished material, accessories handmade.

18 peserta yang akan menampilkan produknya adalah Fel & Co International (Kias Leather), Pretty Calla Shoes, Baguda Wear Banyuwangi, Leginayba Bali, Manik Cantik, Culture Update, Patra’s Collection, Bellasima, Sri Djaya Bali, Cultura by Maulana, Mells Collection, Praja Indogama Sew, SSS Silver, Trimoda Uptodate, De Java Fashionable, Loelang Leather, Ekanindya Karsa, dan Charisma Bali.

Untuk menjaring calon buyers, Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan Konjen RI di Hong kong mengundang calon buyers untuk mengunjungi Paviliun Indonesia. Disamping itu, EO pameran telah mempublikasikan keberadaan Paviliun Indonesia pada pameran tersebut. Hal menggembirakan adalah saat ini 3 (tiga) produk Indonesia telah menarik perhatian buyer Rusia, Amerika Serikat dan New Zealand. Loelang Leather yang memiliki produk leather bag dari kulit sapi dan domba telah dijadwalkan untuk bertemu dengan New York Look (store di Amerika Serikat) di Paviliun Indonesia, Praja Indogama Sew yang memiliki produk canvas and leather bag akan dijadwalkan bertemu dengan Seban Ltd (importir fashion accessories dari New Zealand) di Paviliun Indonesia, dan Kias Leather yang memiliki produk tas berbahan kulit ular dijadwalkan akan bertemu dengan Bagsandbags.ru (importer dari Rusia) di Paviliun Indonesia.

Nilai total perdagangan Indonesia dengan Hong Kong pada periode Januari – Juni 2013 mengalami penurunan 1% atau USD 2,26 milyar, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2012 yang mencapai USD 2,29 milyar. Batu bara, Parts & access of record play, mag tape record, Elec apparatus for line telephony, telephone sets, Electric capacitors masih menjadi produk andalan ekspor Indonesia ke Hong Kong.

Pameran ini adalah kesempatan yang sangat baik mengingat kondisi perekonomian dunia, terutama kawasan Eropa, yang cukup menekan pertumbuhan ekspor Indonesia. Melambatnya ekonomi dunia mulai berdampak pada harga komoditas ekspor yang anjlok sehingga penerimaan ekspor menurun. Dengan partisipasi pada pameran ini, diharapkan melalui Hong Kong dapat mendatangkan buyers dari berbagai negara dan meningkatkan transaksi ekspor Indonesia ke dunia.

“Partisipasi pada pameran ini menjadi salah satu upaya peningkatan ekspor produk Indonesia, terutama produk fashion dan aksesoris ke dunia, khususnya ke Hong Kong sehingga dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan Indonesia dengan Hong Kong” Ujar Pradnyawati, Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, Ditjen PEN, Kementerian Perdagangan. 

Sumber : P2C DJPEN