Print Friendly and PDF

Texworld 2013 : Jajaki Peluang Tekstil Indonesia di Pusat Mode Paris

  September 17, 2013. Category: exporter

Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional untuk pertama kalinya akan berpartisipasi pada Pameran Texworld Paris 2013 yang diselenggarakan pada 16- 19 September 2013 di Paris Le Bourget, Paris.

Texworld merupakan pameran bertaraf internasional yang diadakan dua kali dalam setahun. Pameran ini salah satu pameran terbesar untuk produk tekstil yang dapat mengembangkan pendekatan baru dan salah satu peluang pasar bagi produk tekstil, khususnya fesyen dan mode desainer yang lebih inovatif di mata dunia.

“Paris merupakan pusat mode dunia. Hal ini tentunya menjadi satu peluang besar bagi Indonesia dengan mempromosikan produk tekstilnya dengan kualitas dan harga yang bersaing,” ujar Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, DJPEN, Kemendag, Pradnyawati.

Mengusung tema “Trade with Remarkable Indonesia”, paviliun Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Lyon dalam area seluas 84 m2 yang berada di Hall 4 Paris Le Bourget disulap dengan desain khusus agar dapat menampilkan produk terbaik dari industri tekstil Indonesia. Produk yang ditampilkan antara lain 100% cotton, 100% rayon, 100% linen, 100% silk, blended fabrics, 100% woven polyester, polyester woven fabrics, dyed & printed circular knit fabrics, viscose spandex, polyester, TR, 2-way tricot, satinet, power-net, tricot, lace, France lace, panel lace, scarf, 100% cotton poplin, canvas, twills, serta embroidery and lace.

Pameran Texworld menjadi target sasaran dari kawasan Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan baik Amerika Timur dan Tengah, serta Asia dan Afrika. Dalam total area seluas 33.000 m2, pameran ini diikuti lebih dari 800 peserta yang berasal dari 28 negara dab dikunjungi lebih dari 14.000 pengunjung dari 104 negara yang sebagian besar berasal dari Perancis, Inggris, Turki dan Spanyol. Pameran ini menampilkan produk-produk meliputi Cotton, Denim, Eco-friendly Fabrics, Embroidery & Lace, Knitted fabrics, Fibers, Functional Fabrics,Linen & Hemp, Prints, Shirting, Silk, Silky aspects, Style, Trims & Accessories, Woll, Woll blend.

Nilai total perdagangan Indonesia dengan Perancis selama periode Januari-Juni 2013 mengalami penurunan sebesar 2,45% yaitu USD 1,38 miliar, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2012 yang mencapai USD 1,4 miliar. Dimana produk natural rubber, coklat butter, essential oil, dan crude palm oil masih menjadi produk andalan ekspor Indonesia ke Perancis.

Pameran ini adalah kesempatan yang sangat baik mengingat kondisi perekonomian dunia, terutama kawasan Eropa, kian menekan pertumbuhan ekspor Indonesia. Melambatnya ekonomi dunia mulai berdampak pada harga komoditas ekspor yang anjlok sehingga penerimaan ekspor menurun. Dengan partisipasi pada pameran ini, diharapkan dapat mendatangkan buyer dari berbagai negara untuk selanjutnya dapat meningkatkan transaksi ekspor Indonesia ke dunia.

Partisipasi pada pameran ini menjadi salah satu upaya peningkatan ekspor produk Indonesia, terutama produk tekstil, ke Perancis sekaligus, tambah Pradnyawati, diharapkan dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan Indonesia dengan Perancis. 

Sumber : P2C DJPEN