Print Friendly and PDF

Indonesia Promosikan Produk Handycraft di Jepang

  September 04, 2013. Category: exporter

Melanjutkan kesuksesan promosi produk handycraft Indonesia pada pameran MACEF di Milan pada tahun 2012, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) melaksanakan rangkaian kegiatan promosi di Jepang yaitu partisipasi pada pameran Tokyo International Gift Show (TIGS), pameran Little Indonesia, Instore Promotion di Mitsukoshi Department Store dan ASEAN Showcase and Businesss Matching.

“Rangkaian kegiatan promosi ini merupakan lanjutan komitmen kami (Kemendag dan Dekranas) untuk terus meningkatkan citra Indonesia (Nation Branding) untuk produk-produk unggulan karya bangsa khususnya produk kerajinan secara global,” ujar Ketua Bidang Pameran dan Kerja Sama Luar Negeri Dekranas, Yasmin Wirjawan.

Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi ekspor yang luar biasa ke Jepang, dimana negara sakura itu merupakan pasar tujuan ekspor kedua untuk produk kerajinan dan furniture Indonesia. Nilai ekspor produk kerajinan dan furniture Indonesia ke Jepang selama periode 2008-2012 mengalami trend positif sebesar 12.8 % dengan nilai ekspor pada tahun 2012 mencapai USD 349,5 juta. Selama periode Januari-Mei 2013, nilai ekspor ke Jepang sebesar USD 134,1 juta atau sebesar 24.65% dari total ekspor kerajinan dan furniture Indonesia.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ekspor di Jepang ini, dilaksanakan promosi pada pameran gift terbesar di Jepang, Tokyo International Gift Show (TIGS) yang akan dilaksanakan pada tanggal 4- 6 September 2013 di Tokyo Big Sight, Tokyo, Jepang.

Mengangkat tema “Remarkable Indonesia” dengan konsep “Rumah Indonesia”, Paviliun Indonesia di TIGS 2013 berlokasi di East Hall 5, ES-01, di atas lahan seluas 198 m2.Rumah Indonesia terinspirasi dari seni melipat kertas Jepang (origami) dengan tata letak berkonsep zig zag (labirin/maze) sehingga membangkitkan rasa ingin tahu pengunjung akan produk yang ditampilkan berikutnya serta tidak bosan berkeliling paviliun Rumah Indonesia.

Aneka produk furnitur, fesyen, aksesoris, perhiasan, anyaman, keramik dan spa dari 36 perusahaan akan ditampilkan dalam rumah Indonesia. Selain itu akan ditampilkan pula demo batik dan demo anyaman oleh pengrajin yang didatangkan langsung dari Indonesia.

“Kami harap melalui rangkaian pameran ini akan menambah wawasan dan jejaring para perajin agar dapat meningkatkan daya saing dalam menghadapi pasar global yang sangat kompetitif”. Setiap produk yang ditampilkan, lanjut Yasmin, telah melalui tahap seleksi dan kurasi ketat oleh Dekranas dan Kemendag.

Dalam rangka memperingati 55 tahun hubungan Indonesia – Jepang juga akan dilakukan kegiatan promosi melalui pameran Little Indonesia pada tanggal 7 -8 September 2013 di ASEAN Japan Centre Hall. Produk-produk yang ditampilkan pada kesempatan tersebut adalah produk-produk kerajinan unggulan Indonesia sebagaimana yang ditampilkan pada TIGS. Selain itu juga akan ditampilkan berbagai pertunjukan seni budaya Indonesia di area seluas 170 m2 tersebut.

Selain kedua kegiatan tersebut, 7 perusahaan juga berpartisipasi pada kegiatan instore promotion pada tanggal 6 – 12 September 2013 di Mitsukoshi Department Store. Produk unggulan Indonesia seperti perhiasan, tas, scarf/stola dan batik yang telah diseleksi langsung oleh Mitsukoshi akan dipromosikan di salah satu department store besar di Jepang tersebut.

Sementara itu, pada tanggal 9-11 September 2013 sebanyak 15 perusahaan yang telah diseleksi oleh ASEAN Japan Centre akan melakukan promosi di pameran ASEAN Showcase and Business Matching.

“Melalui serangkaian kegiatan ini, diharapkan produk Indonesia lebih dikenal oleh para buyer internasional dan sebagai sarana penghubung untuk menjalin hubungan bisnis (business-to-business) antara produsen Indonesia dengan pelaku usaha Jepang maupun Internasional serta meningkatkan hubungan perdagangan diantara kedua negara,” kata Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kemendag, Pradnyawati menambahkan.

Partisipasi tahun ini merupakan kerjasama antara Kemendag dan Dekranas dengan ASEAN Japan Center, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo serta dukungan Kementerian maupun instansi terkait.


Sumber : P2C DJPEN