Print Friendly and PDF

Perayaan 10 Tahun Promosi Bersama China-ASEAN Expo: Partisipasi Indonesia Sebagai Upaya Hadapi Ketidakpastian Perekonomian Global

  September 03, 2013. Category: exporter

Kondisi perekonomian dunia kian menekan pertumbuhan ekspor Indonesia. Melambatnya ekonomi dunia mulai berdampak pada harga komoditas ekspor yang anjlok sehingga penerimaan ekspor menurun. Sebagai salah satu upaya menghadapi ketidakpastian perekonomian global, negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) kembali menggelar China-ASEAN Expo (CAEXPO) untuk ke-10 kalinya pada tanggal 3-6 September 2013 di Nanning, RRT.

“CAEXPO tahun ini begitu istimewa sebagai perayaan 10 tahun kemitraan strategis ASEAN dengan RRT sekaligus juga menjadi tantangan bersama untuk menghadapi ketidakpastian perekonomian global,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Gusmardi Bustami.

Kerjasama ASEAN dan RRT kian erat. Hal ini, lanjut Gusmardi, terlihat dari pertumbuhan pesat nilai perdagangan dan investasi diantaranya RRT masih menjadi mitra dagang utama ASEAN dengan tren pertumbuhan 21.6% selama lima tahun terakhir dalam periode 2009-2012. Di akhir tahun 2012, total perdagangan ASEAN dengan RRT mencapai USD 318,6 miliar, atau mengalami peningkatan sebesar 13,6% dari USD 280.4 mililar di tahun 2011. Sementara itu, total investasi antara RRT dengan ASEAN terus mengalami peningkatan hingga mencapai USD 100 milliar pada akhir Juli 2013.

Partisipasi Indonesia di tahun perayaan ini juga tampil lebih istimewa. Paviliun Komoditi Indonesia kembali hadir di Hall 15 Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC) dalam lahan seluas 2.025 m2 dengan menampilkan produk barang bernilai tambah dan jasa dalam bentuk zona ASEAN Brand Galleries (produk merk Indonesia yang sudah mengglobal), Consumer Goods, Makanan dan Minuman, Furnitur, Handicraft, Perhiasan dan Aksesoris, Sektor Jasa-jasa (services), dan Fesyen. Di zona jasa Indonesia akan memperkenalkan menampilkan jasa IT (animasi), spa, pariwisata,  investasi, dan pendidikan.

Indonesia juga menampilkan City of Charm di area seluas 270 m2 dan diwakili oleh Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada Paviliun City of Charm setiap negara peserta CAEXPO menampilkan perwakilan daerah atau provinsi yang dinilai memiliki potensi ekspor dan investasi dengan produk dan jasa unggulan serta pertunjukan seni budaya yang diharapkan dapat meningkatkan perdagangan, investasi, dan pariwisata daerah tersebut. Sebagai City of Charm, Paviliun DIY didesain khusus menampilkan replika berbagai landmark kota tersebut seperti Rumah Joglo sebagai rumah adat Yogyakarta, Gerbang Keraton Yogyakarta, miniatur Candi Prambanan, Candi Borobudur dan wisata Gunung Merapi.

Disamping Paviliun Komoditi dan City of Charm, Indonesia juga berpartisipasi pada Paviliun Agricultural Exhibition. Di Paviliun ini, Indonesia bekerjasama dengan Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) dan tampil dengan 14 booths yang akan menyajikan specialty coffee dan atraksi menarik lainnya.

Guna menambah nilai tambah kegiatan promosi pada CAEXPO 2013, diselenggarakan Business Forum bertajuk, “Indonesia Trade and Investment Conference”. “Berbagai upaya kami lakukan demi meningkatkan kegiatan bisnis dan menarik investasi asing ke Indonesia baik dari China, negara anggota ASEAN, maupun dari negara-negara lainnya,” kata Gusmardi menjelaskan.

Keistimewaan CAEXPO tahun ini selain bertepatan dengan perayaan 10 tahun kerjasama yang terjalin antara RRT dengan negara-negara ASEAN, pemerintah RRT juga akan mengundang buyer dan investor dari negara-negara Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yaitu Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru untuk hadir. Hal ini merupakan kesempatan yang sangat baik dan penting untuk menjaring jumlah buyer dan transaksi juga investasi asing langsung.

Sekilas tentang CAEXPO

CAEXPO merupakan pameran tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2004 dan merupakan hasil kesepakatan pertemuan China-ASEAN ke-7 pada bulan Oktober 2003 di Bali, Indonesia, dalam kerangka kerja perdagangan ekonomi China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA). Pada tahun 2012, jumlah pengunjung yang datang ke Hall Indonesia sebanyak 30.000 orang dengan jumlah transaksi USD 2.365.000 dari 88 perusahaan. CAEXPO telah berkembang menjadi kerangka yang sangat penting untuk membina persahabatan, promosi bisnis dan kerjasama bilateral dalam lingkup yang luas antara China dan ASEAN. CAEXPO juga berfungsi memperkuat kerangka kerjasama CAFTA yang telah berlaku sejak 2010 lalu.

Selayang Pandang Hubungan Indonesia – RRT

RRT adalah mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Potensi kerangka kerjasama CAFTA terutama untuk meningkatkan masuknya investasi dari China dan akses ekspor ke pasar RRT dapat lebih dalam digali melalui CAEXPO. Neraca perdagangan kedua negara menunjukkan posisi defisit bagi Indonesia pada lima tahun terakhir. Total perdagangan bilateral Indonesia – China pada  periode Januari – Mei 2013 tercatat mencapai USD 21.150 juta, atau menurun 0,01% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2012 sebesar USD 21.148 juta. Keikutsertaan Indonesia pada Pameran CAEXPO ini adalah salah satu upaya peningkatan ekspor barang Indonesia ke RRT dan negara ASEAN lainnya sekaligus memperbaiki posisi neraca perdagangan Indonesia. 

Sumber : P2C DJPEN