Print Friendly and PDF

Kerajinan dan Furniture Indonesia Sukses di Afrika Selatan

  August 28, 2013. Category: exporter

Kementerian Perdagangan terus konsisten mendorong ekspor ke pasar nontradisional disamping tetap mempertahankan kinerja ekspor di negara-negara tradisional. Salah satu kegiatan Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg dalam menggalakan promosi ke pasar nontradisional adalah dengan berpartisipasi pada Pameran Decorex 2013 pada 7-11 Agustus 2013 lalu di Johannesburg, Afrika Selatan. Pameran Decorex 2013 yang merupakan pagelaran yang ke 20 ini diikuti oleh lebih dari 7.464 eksibitor dan dihadiri tidak kurang dari 63.000 orang pengunjung.

Partisipasi Indonesia yang merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) ini menuai kesuksesan pada ajang pameran produk dekorasi berskala internasional dan terbesar di kawasan Afrika ini. Produk kerajinan dan furnitur tersebut telah banyak diminati di Afrika Selatan dan ekspornya ke kawasan Afrika menduduki urutan ke-2 dunia.

“Tanpa mengesampingkan kualitas dan faktor harga yang mampu bersaing, produk kerajinan dan furnitur Indonesia memiliki daya tarik tersendiri di pasar Afrika baik dari segi desain, corak, ataupun keunikan bahan,” ujar Kepala ITPC Johannesburg, Rita Tri Mutiawati.

Adapun transaksi yang berhasil diperoleh Indonesia hingga pameran berakhir bernilai kurang lebih USD 120 ribu ditambah prospek transaksi kedepan senilai kurang lebih USD 250 ribu. Bahkan produk Divadi Boatwood Wood Furniture dengan materi dari kapal bekasnya sudah habis laku terjual sejak pembukaan pameran di hari pertama. Sementara, Third Pull Entreprises dengan aksesoris kamar mandinya mendapat order untuk resort senilai USD 450 ribu dan tawaran franchise dari beberapa perusahaan lokal Afrika. Sehingga untuk tahun ini diperkirakan Indonesia akan memperoleh peningkatan ekspor furnitur ke Afrika Selatan sekitar lima kontainer.

Seperti diungkapkan oleh Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, Pradnyawati, strategi diversifikasi pasar terus ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan perdagangan Indonesia terhadap pasar-pasar tradisional. “Peningkatan ekspor ke negara-negara di kawasan non-tradisional terus kami galakkan mengingat belum stabilnya kondisi ekonomi di pasar tradisional, seperti di Amerika Serikat dan Eropa” ungkapnya.

Saat ini, Afrika Selatan menduduki peringkat ke-28 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia untuk komoditas non-migas. Sejak tahun 2009 neraca perdagangan Indonesia dengan Afrika Selatan terus mencatat pertumbuhan yang positif. Dimana pada tahun 2009 neraca perdagangan Indonesia-Afrika Selatan tercatat surplus USD 134,3 juta, sementara pada tahun 2012 tercatat surplus lebih dari USD 1 miliar.

Sumber: ITPC Johannesburg