Print Friendly and PDF

The ASEAN Year Consumer Fair 2013 : Peluang Indonesia Meraih Pasar Brunei

  August 16, 2013. Category: exporter

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan KBRI Bandar Seri Begawan berpartisipasi pada pameran ASEAN Year Consumer Fair Part 12 yang diselenggarakan pada 21 – 25 Agustus 2013 di BRIDEX Hall, Jerudong, Brunei Darussalam. Pelaksanaan kegiatan pameran bersamaan dengan ASEAN Summit ke-22 dengan tema “Inspiring an Asian Lifestyle”.

ASEAN Year Consumer Fair Part 12 merupakan pameran konsumen terkemuka dan terkenal di Brunei Darussalam yang diselenggarakan 2 (dua) kali dalam setahun. Keikutsertaa Indonesia untuk pertama kali bertujuan dalam upaya menyongsong pasar bersama ASEAN atau  ASEAN Community pada tahun 2015.

Paviliun Indonesia seluas 200 m2 bertema “Trade with Remarkable Indonesia” dengan mengikutsertakan 20 perusahaan, yaitu : (1) Hengki Kawilarang (fesyen & aksesoris);        (2) Makassar Sampulo (pakaian muslim & aksesoris); (3) Dena Apparel (pakaian muslim & aksesoris); (4) Tress Belle (batik & tenun); (5) Allure (batik & aksesoris); (6) Kusumabatik (batik kontemporer); (7) Kenes (pakaian anak); (8) Dekranasda Kabupaten Muara Bungo, Prov. Jambi (batik & tenun); (9) Indo Nusa Enterprise - Ine Lombok Pearl (perhiasan);     (10) Joch Jewelry (perhiasan);  (11) Loeye (tas kulit); (12) CV Kurniatama Lestari – Vitaher (produk spa); (13) PT Salon Anak Internasional (shampo & perawatan untuk bayi/anak-anak); (14) Erna's Gallery (produk rajutan, dekorasi rumah); (15) CV Bintang Jati Furniture (kerajinan kayu); (16) Top Mebel Furniture (kerajinan kayu); (17) PT Helmig's Prima Sejahtera (produk makanan-minuman herbal); (18) PT. Tiga Pilar Sejahtera, Tbk (snack, biskuit, bihun dll); (19) PT Safeline Indonesia (snack); (20) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (ikan tuna kaleng, rumput laut,  tepung kelapa, buah pala, bunga pala, arang batok kelapa dan kerajinan).

Negara ASEAN yang akan ikut serta adalah Thailand, Kamboja, Filipina dan Singapura. Thailand tampil seluas 240 m2, Kamboja 90 m2 dan negara tuan rumah, Brunei Darussalam akan menempati paviliun seluas 250 m2. Diperkirakan pameran akan didatangi sekitar 180.000 pengunjung yang berasal dari negara anggota ASEAN dan negara lain.

Total perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN pada periode 2008 – 2012 meningkat setiap tahun (kecuali di tahun 2009) dengan trend 13,39% yang didominasi oleh produk migas. Negara tujuan ekspor Indonesia sesuai dengan nilai ekspor tertinggi adalah : Singapura, Malaysia, Thailand, Philipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam dan Laos dengan 10 produk bernilai tertinggi, yaitu : Bituminous coal, Tin, Palm oil, Gold (incl. gold plated with platinum), Floating, Chemical products, Cathodes & sections, Cigarettes containing tobacco, Vessels for the transportof goods, Vehicles. Sedangkan impor Indonesia sesuai dengan urutan nilai tertinggi berasal dari negara Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Philipina, Myanmar, Brunei Darussalam, Kamboja dan Laos dengan produk yang diimpor : Cane sugar, Vehicles, Polypropylene, Polyxylene, Ethylene, Other Electronic integrated circuits, Telephones for cellular networks, Polyethylene, Ethylene glycol, Motor vehicles.

Total perdagangan Indonesia dengan Brunei selama 5 (lima) tahun terakhir mempunyai nilai yang fluktuatif dan didominasi oleh produk migas. Pada tahun 2012, total perdagangan mencapai nilai 501,5 juta USD. Produk Indonesia terbesar yang diekspor ke Brunei yaitu : Vessels for the transport of persons or goods, Motor cars & vehicles for transporting persons, Structures nesoi & parts thereof, of iron or steel, Insulated wire, cable etc, opt sheath fib cables, Parts for machinery, Electric transform, static converters & induct, Sulfates, alums, peroxosulfates (per sulfates), Pasta, prepared or not, couscous, Machine tools for working stone. (sumber BPS).

Pradnyawati, Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan, menilai “pasar bersama ASEAN akan meningkatkan nilai perdagangan dan investasi antar negara di Asia Tenggara,  selain itu, juga akan meningkatkan basis produksi, tak hanya di Indonesia tetapi juga negara lainnya yang dapat saling mengisi satu dengan yang lain dalam menghadapi pasar global”.

Sumber : P2C DJPEN