Print Friendly and PDF

Incar target pasar baru, ekspor mebel diproyeksi naik 15%

  January 30, 2013. Category: exporter

Nilai ekspor industri permebelan diyakini dapat tumbuh mencapai 15% pada tahun ini menjadi US$2 miliar dibandingkan pencapaian 2012 yakni senilai US$1,75 yang melemah akibat krisis ekonomi global.

Ambar Tjahyono, Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), mengungkapkan kinerja industri furnitur pada tahun ini diharapkan semakin membaik dengan mencoba membuka pasar ekspor baru.

“Tahun ini, kami akan mencoba membuka pasar baru di kawasan Asia Tenggara, Afrika, Timur Tengah, dan Asia. Ekspor ke Eropa tidak bisa diandalkan sepenuhunya karena kondisi ekonomi global sedang menurun,” ujarnya, Minggu (6/1).

Dia mengungkapkan nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia pada tahun lalu menurun sekitar 6% dibandingkan 2011 yaitu dari US$1,85 miliar menjadi US$1,75 miliar akibat merosotnya permintaan di kawasan Eropa dan Amerika.

Ambar menjelaskan pasar Asean memiliki potensi yang baik karen hampir seluruh negara di kawasan tersebut mampu mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah gejolak krisis ekonomi global yang tak kunjung usai.

Menurutnya, kedua kawasan tersebut merupakan pasar terbesar untuk ekspor hasil kerajinan pengusaha mebel domestik yakni sebesar 30% dari nilai total eskpor secara keseluruhan atau sekitar US$600 juta.“Nanti akan ada inter-Asean market yakni kerjasama industri furnitur antarnegara anggota Asean,” ujarnya.

Selain itu, tutur Ambar, dampak krisis global tidak hanya berimbas pada sektor industri permebelan dalam skala besar, tetapi juga menghajar industri kecil dan menengah akibat penurunan permintaan dari kedua kawasan tersebut. (arh)

 

http://www.sucofindo.co.id/berita-terkini/2391/industri-mebel:-incar-target-pasar-baru,-ekspor-mebel-diproyeksi-naik-15-percent.html