Print Friendly and PDF

Ekspor Batubara Kokas Indonesia ke Jepang Alami Kenaikan

  January 30, 2013. Category: exporter

Sepanjang periode Januari hingga November 2012, ekspor batubara kokas (coking coal) dari Indonesia ke Jepang mengalami peningkatan sebesar 18,4 persen dibanding tahun 2011.

Naiknya permintaan batubara jenis ini seiring dengan pertumbuhan kebutuhan baja untuk pembangunan kembali daerah yang rusak akibat gempa dan tsunami. Batubara kokas atau metallurgical coke banyak digunakan dalam proses pembuatan besi dan baja karena selain memberikan energi panas tinggi juga berfungsi sebagai zat pereduksi (reduktor) terhadap bijih besi.

Rekonstruksi daerah bencana pada tahun 2012 telah memicu pertumbuhan kebutuhan baja di Negeri Sakura sebesar 10 persen dibandingkan 2011. Efeknya, ekspor batubara kokas Indonesia ke Jepang hingga November 2012 mencapai 16 juta ton, naik dari tahun sebelumnya sebesar 13,5 juta ton.

Diprediksi  ekspor batu bara tahun ini berpeluang cerah akibat terus naiknya harga batu bara kokas. Selain di Jepang, membaiknya perekonomian China dan India diperkirakan akan mendongkrak kenaikan konsumsi baja dunia.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudi Rubiandini mengatakan, pemerintah memasang target ekspor batubara berbagai jenis pada 2013 sebesar 306 juta ton, naik dari realisasi 2012 sebesar 304 juta ton.

Batubara di Indonesia menurut jenis penggunaannya termasuk batubara uap (steam coal/termal coal, bahan bakar turbin penghasil listrik, meski demikian batubara bituminus Indonesia sangat bagus digunakan sebagai bahan campuran  kokas karena kandungan sulfurnya rendah.

Batubara kokas dihasilkan dari distilasi batubara jenis bituminus dengan pemanasan langsung maupun tak langsung. Agar menghasilkan kokas yang baik, batubara yang digunakan harus memiliki kadar abu dan sulfur rendah.(BN)

Sumber : http://www.halojepang.com/industri-teknologi/6376-batubara