Print Friendly and PDF

Australian International Sourcing Fair 2012

  December 20, 2012. Category: exporter

Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan telah berpartisipasi pada pameran Australian International Sorcing Fair (AISF) 2012 yang diadakan pada tanggal 20-22 November 2012 di Sidney Exhibition and Convention Center dimana Pavilion Indonesia menempati area seluas 90 m².

Untuk kedua kainya AISF diadakan di Sydney setelah pada tahun sebelumnya sukses diadakan di kota yang sama. Pameran tahun ini semakin meningkat ditandai dengan bertambahnya jumlah peserta dari luar Australia. AISF 2012 diadakan bersamaan dengan China Chamber of Clothing and Textiles Expo dan diikuti oleh lebih dari 400 supplier international yang berasal dari Indonesia, Bangladesh, Fiji, Hong Kong, India, Pakistan, Thailand, dan China. Pameran telah dikunjungi oleh lebih dari 3000 pengunjung dan menampilkan produk footwear, aksesoris, tekstil dan produk tekstil.

Produk yang diminati oleh pembeli terhadap produk Indonesia antara lain: Assorted Silver Jewellery, Leather Apparel, Ledies Wear, Rattan Box, Etnic Bag, Women/man Batik, Shoes, sedangkan produk yang dicari oleh buyer antara lain swimwear, garment, homewares, active wear, pyjama’s, uniform, hospital tonic, action sport, runners sports dan childernswear.

Pada pameran kali ini Kementerian Perdagangan c.q. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional berpartisipasi aktif dengan memfasilitasi 9 perusahaan yaitu 1). Leginayba Bali (aksesoris dari tulang sapi) 2). Manggar Natural Bag (tas tangan dari rotan), 3). Bessie Boutique (sepatu dan tas dari kulit), 4). PT. Baguda Wear Banyuwangi (Garmet terbuat dari kulit dan suade sportwear). 5). SSS Silver (produk perhiasan berupa anting, mata kalung, cincin dan lain-lain), 6). Tini Bali Jaya Mandiri (fashion, garment untuk wanita), 7). PT. Galeri batik Jawa Indigo (fashion, batik tulis dan cap), 8). House of Ian (tas dan baju etnic), 9). Hengki Kawilarang (koleksi resort wear terbuat dari batik tenun, songket, dress, blouse dan aksesoris kerajinan tangan) dan 1 peserta dari Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung yaitu Tegep Boots (sepatu boots dan dompet dari kulit).

Hasil transaksi kontak dagang (long term order) peserta Indonesia yang terjadi selama 3 hari, mencapai nilai total estimasi sebesar AUS$ 206.899, sebagian besar pembeli berasal dari Australia dan New Zealand. Berdasarkan data capaian transaksi 3 terbesar adalah produk dari SSS Silver (AUS$ 99.000), Manggar Natural Bag (AUS$ 28.733), dan Bessie Boutique (AUS$ 24.000).

Sekretaris Ditjen PEN, Kementerian Perdagangan mengharapkan Peserta Paviliun Indonesia untuk dapat mengikuti pameran dengan baik dan mendapatkan transaksi kontak dagang dengan nilai yang cukup besar serta dapat memperkenalkan produk Indonesia dan membuka pasar di Australia

Sumber : P2C DJPEN