Print Friendly and PDF

Partisipasi Indonesia Pada China International Furniture Fair (Ciff) 2012 Di Guangzhou, China.

  September 26, 2012. Category: exporter

Jakarta,      September 2012 – Partisipasi Indonesia dalam hal ini Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) pada pameran China International Furniture Fair (CIFF) 2012 yang diselenggarakan tanggal 7 – 10 September 2012, bertempat di China Import & Export Fair Pazhou Complex, Guangzhou, China, dengan area seluas 300.000 m2.

Pameran dibuka secara resmi oleh Mr. Wang Yanhua, Vice President of China Foreign Trade Centre pada pukul 9.30 waktu setempat. Produk yang ditampilkan adalah produk furniture, penutup lantai, dekorasi interior, ubin & coating materials, dapur & kamar mandi, pencahayaan, lantai, seni, aksesoris, jasa desain interior, tekstil dan kain pelapis.

Pameran CIFF 2012 merupakan salah satu pameran terbesar dan berskala internasional di China Tengah dan Asia untuk produk furniture, dan dapat menarik pengunjung sebanyak 40.120 buyer yang terdiri dari kalangan production/manufacturing, industri, research/technology center, institute Association, University/College, Arsitek, interior, disainer, importir, agen dan pengecer, dan diikuti oleh 973 exhibitor dari 5 negara yakni Jepang, Korea, Irlandia, Vietnam, Indonesia dan China. 

Penyelenggaraan Pameran CIFF 2012 merupakan penyelenggaraan yang ke-30 dan merupakan keikutsertaan pertama kalinya bagi Indonesia. Mengingat in adalah partisipasi perdana Indonesia pada CIFF 2012, pameran ini diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam memasuki pasar dunia khususnya di wilayah Asia.

Paviliun Indonesia pada pameran CIFF 2012, menempati Hall 3.2 D16,  diwakili oleh 11 perusahaan yakni Aida Furniture (wooden furniture, indoor furnirture), Astika Furniture (wooden furniture & handicraft, living room, kitchen set, bathroom, office), Indojati Furniture (wooden furniture), CV. Nuansa Kayu Bekas (recycle furniture, kitchen furniture, dining table, chair, cabinet, buffet, living, table coffee, phoe table, mirror, home accessories, teak decoration), Phoros Galleri (Wooden Furnitre & craft), Teak 123 (teak garden furniture, indoor teak furniture), Top Mebel Furniture (chair, table, bookcase, craft), Abiyasa (wooden furniture & handicraft), Elmas Natura (wooden & rattan furniture), Griya Kriyasta Nugraha (wooden furniture & handicraft), Maharani Kreasi Abadi (recycle furniture, indoor furniture),  dengan menempati lahan 195 m2 yang difasilitasi DJPEN Kementerian Perdagangan seluas 104m2 dan yang difasilitasi oleh DJIKM Kementerian Perindustrian seluas 91 m2.

Hasil transaksi yang diperoleh Indonesia selama pameran berlangsung mencapai US$ 1.070.520 dengan rincian US$ 970.520 order langsung dan US$ 200.000 perkiraan nilai inquiry.  Produk-produk yang diminati seperti  recycle furniture terbuat dari kombinasi kayu, kaleng bekas dan ban bekas, furniture kaleng bekas dan ban bekas, mahagony, natural teak wood, wood handicraft/accessories furniture, Director’s chair set, outdoor furniture, set dining table, kursi tamu sofa, lemari pajangan, bupet, kabinet antik, kursi model Hongkong, sofa antik/sofa tamu, lemari pakaian, garden teak furniture, folding chair, indoor furniture, frame, furniture rustic, living set, kursi magic, kasur set, dan meja oshin. Selain itu juga mendapatkan inquiry sebanyak 98 inquiry dengan rincian rycycle furniture 38 inquiry, teak garden furniture 22 inquiry, accessories furniture 25 inquiry, outdoor furniture dan dining table 12 inquiry, dresser wooden 2 inquiry, cabinet, table & chair 11 inquiry, sofa, bufet & lemari pajangan 1 inquiry, kursi makan 1 inquiry, folding chair 2 inquiry, root consul 1 inquiry, living room/set 1 inquiry.

Dari hasil pengamatan peserta Indonesia, terlihat bahwa produk Indonesia banyak dikunjungi dan diminati buyer karena 99% persen berbahan kayu, dan terlihat lebih natural misalnya furniture ukiran berbahan akar gembol, recycle furniture serta accessoris furniture berbentuk binatang, buah dan baki dengan disain yang berbeda dibandingkan dengan negara lain yang kebanyakan berbahan metal dan pelastik sintetis. Para peserta juga berharap dapat diikutsertakan kembali pada kesempatan yang akan datang.

Sumber : P2C, DJPEN Kemendag