Print Friendly and PDF

Pasar AS masih berpotensi

  March 06, 2012. Category: exporter

Sekalipun Indonesia berusaha melakukan diversifikasi pasar ke negara-negara lain, tetapi pemerintah tidak akan meninggalkan pasar-pasar utama, seperti Amerika Serikat. Dengan diversifikasi pasar ini tidak berarti kemudian meninggalkan pasar-pasar utama. Terdapat beberapa alasan kenapa Indonesia jangan sampai meninggalkan, dan jangan sampai mengurangi usahanya untuk membangun bisnis bersama dengan Amerika Serikat.

Menurut Wamendag ada dua alasan yang perlu dipertimbangkan, pertama adalah pasar AS masih sangat besar, yang melambat adalah pertumbuhan ekonominya. Dari sisi ukuran pasar, AS masih terbilang besar. Alasan kedua, semua (ekonomi) yang turun akan naik.

Jadi jika sekarang ekonomi AS sedang melemah, maka ekonomi negara tersebut akan kembali tumbuh. Ketika ekonomi AS mulai pulih, Indonesia pun harus siap menyasar negara itu. Ketiga, that's what friends are for. We don't leave our friends where they are in trouble.

Oleh karena itu Indonesia tetap harus menjaga hubungan baik dengan AS. Bahkan kerja sama dua negara harus bisa ditingkatkan.

Nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai 4,1 miliar dollar AS pada tahun 2011. Dan sebagian besar yakni 48 persen dari ekspor tersebut telah menggunakan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP). Fasilitas ini menyediakan perlakuan bebas bea masuk terhadap 3.400 jenis produk dari 129 negara, termasuk Indonesia. 


Sumber http://www.kompas.com diakses pada tanggal 6 Maret 2012