Diguncang Isu Merkuri, Ekspor Ikan RI Tetap Lancar
January 25, 2012. Category: exporter
Jakarta -
Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo menegaskan ikan
ekspor dari Indonesia tak mengandung merkuri seperti tudingan Hong Kong.
Pemerintah belum mendapatkan surat resmi dari negara-negara pengimpor
ikan Indonesia terkait isu kandungan merkuri ikan Indonesia.
Demikian
disampaikan Cicip menanggapi adanya pernyataan dari atase Hong Kong
mengenai tingginya kandungan Merkuri ikan dari Indonesia melebihi
standard yang ditentukan negara Hong Kong.
"Belum ada laporan ke
kami, karena kita juga banyak kirim ke negara ke Eropa, ke Amerika,
tidak pernah ada komplain resmi," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko
Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (24/1/2012).
Cicip
menilai jika memang benar pernyataan pihak Hong Kong tersebut, maka hal
tersebut akan ditindaklanjuti dengan pihak lain. Namun, hal tersebut
tidak terjadi.
"Begitu ada, pasti tempat-tempat lain akan
terimbas, kalau betul, pasti negara Amerika, Eropa juga akan
mempertanyakan masalah ini. Belum tahu persis karena saya belum dapat
secara resmi soal itu," tandasnya.
Sebelumnya, Badan keamanan
pangan Hong Kong atau Food and Environmental Hygiene Department Hongkong
(FEHDH) menemukan kandungan merkuri pada ikan yang diimpor dari
Indonesia tahun lalu. Kandungan logam murni pada ikan dari Indonesia itu
dinyatakan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di Hong Kong.
Laporan
dari Atase Perdagangan Hong Kong 2011 itu menyebutkan, badan keamanan
pangan Hong Kong menemukan kandungan mercuri pada ikan dari Indonersia
sebesar 0,93 parts per million (bagian per juta). Sementara aturan hukum
yang berlaku di Hongkong yang memperbolehkan kandungan mercuri maksimal
sebesar 0,5 bagian per juta.
Selain itu, laporan dari Atase
Perdagangan itu juga menyebutkan, ada sembilan permintaan impor ikan
dari Indonesia yang dipesan lewat Konsulat Jenderal Indonesia di Hong
Kong. Delapan dari pesanan impor tersebut datang dari perusahaan asal
Hong Kong dan satu perusahaan asal Indonesia.
Sumber finance.detik.com diakses tanggal 25 Januari 2012