Print Friendly and PDF

Webinar Pengembangan Produk Ekspor Berbasis Indikasi Geografis dengan tema "Indonesian GI Product Mapping"

  April 29, 2020. Category: headline

Rabu, 29 April 2020

 

 

 

 

Melanjutkan rangkaian webinar mengenai Pengembangan Produk Ekspor Berbasis Indikasi Geografis, Direktorat Kerja sama Pengembangan Ekspor, Ditjen PEN kembali menggelar Webinar (seminar daring) dengan topik khusus "Indonesian GI Product Mapping” pada Selasa (28/4).Kegiatan ini dilakukan melalui video conference dan diikuti oleh 40 peserta di lingkungan Ditjen PEN dan stakeholder terkait. Bertindak selaku narasumber pada kegiatan ini, Caecilia Widyastuti, tenaga ahli ARISE.

 

Pada kegiatan ini juga berpartisipasi tenaga ahli ARISE yang berdomisili di Bologna Italia, Giovanni Galanti.

 

Kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran pemerintah terhadap pentingnya peranGI dalam rangka meningkatkan citra suatu produk berdasarkan keunikan dan kualitas dari daerah asalnya dalam memasarkan dan menjual produk tersebut ke pasar domestik dan pasar global. Geographical Indication (GI) juga memiliki cakupan dampak yang lebih luas antara lain: menjaga tradisi lokal, mencegah besarnya arus transmigran, pengembangan wilayah tujuan wisata baru, serta peningkatan ekonomi daerah.

 

Pada kegiatan ini, narasumber juga menyampaikan bahwa untuk melakukan promosi ekspor produk GI Indonesia, dapat dimulai dengan produk-produk yang telah memiliki nama yang telah dikenal lama (long recognition) misalnya Kayu Manis Kerinci, Lada Putih Muntok. Selain itu, produk GI Indonesia yang dipasarkan di pasar internasional juga wajib memiliki karakteristik khusus (unik), serta memenuhi standar keamanan pangan. Dalam pemasaran produk GI, narasumber juga memberikan penekanan bahwa pelaku ekspor juga perlu memperhatikan kalender musiman global untuk produk-produk tersebut.