Print Friendly and PDF

Pertukaran Instrumen Ratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia – Chile

  June 11, 2019. Category: headline

Selasa, 11 Juni 2019

 

 

 

 

Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita bersama Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Perdagangan Chile, Rodrigo Yáñez Benítez melakukan Pertukaran Instrumen Ratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia - Chile yang berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (11/6).

 

Dalam sambutannya, Mendag menjelaskan bahwa berlakunya IC-CEPA merupakan momentum yang sangat bersejarah. Selain akan menjadi perjanjian dagang pertama dengan negara Amerika Selatan, IC-CEPA juga akan membuka pintu bagi produk ekspor Indonesia di wilayah Amerika Selatan dengan lebih mudah.

 

Mendag menambahkan bahwa pertukaran IoR merupakan prosedur legal penting sebelum berlakunya IC-CEPA. Sesuai mandat yang disepakati dalam perjanjian, IC-CEPA akan mulai berlaku 60 hari setelah pertukaran IoR, yaitu pada 10 Agustus 2019.

 

IC-CEPA ditandatangani oleh kedua pemerintah pada 14 Desember 2017 di Santiago, Chile. Melalui IC-CEPA, kedua negara akan saling mendapatkan tarif preferensi untuk ekspor ke pasar satu sama lain.

 

Melalui IC-CEPA, sebanyak 89,6 persen pos tarif Chile akan dieliminasi untuk produk-produk Indonesia yang masuk ke pasar Chile, sedangkan Indonesia akan menghapus 86,1 persen pos tarifnya untuk produk impor dari Chile. Adapun produk utama Indonesia yang mendapat preferensi di antaranya: minyak sawit dan turunannya, kertas dan bubur kertas, perikanan, makanan dan minuman, produk otomotif, alas kaki, mebel, perhiasan, sorbitol, produk tekstil, dan lainnya.

 

Pada kesempatan ini Mendag RI didampingi pejabat Kemendag diantaranya Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Arlinda; Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Ganef Judawati; Direktur Pengembangan Pasar Dan Informasi Ekspor, Iriana Trimurty Ryacudu; Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Noviani Vrisvintati; serta Direktur Ekspor Produk Pertanian Dan Kehutanan Sulistyawati Wibisono.