Print Friendly and PDF

Diversifikasi Pasar Ekspor, Ditjen PEN Gandeng KBRI Oman

  December 17, 2014. Category: headline

Jakarta, 17 Desember 2014 - Target peningkatan ekspor yang ditetapkan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel    hingga 300% membuat Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) memperkuat pasar ekspor nontradisional.  Bekerja sama dengan Kedutaan  Besar RI untuk Kesultanan Oman, Ditjen PEN mengadakan misi pembelian (buying mission) dengan 24 importir anggota Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Ilbri, Provinsi Dharirah Kesultanan Oman yang dipimpin Ketuanya, Ali Saleh Al-Kabani. Duta Besar RI untuk Oman, Sukanto, memimpin secara langsung Delegasi Oman ini ke Jakarta.

 

djpen

Plh. Direktur Jenderal PEN Partogi Pangaribuan mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan salah satu   kesempatan   memenangkan   persaingan   di   pasar   global.   “Pemerintah   Indonesia   telah menetapkan untuk mengambil langkah diversifikasi produk dan pasar yang direalisasikan melalui upaya penetrasi ke negara-negara prospektif. Oman termasuk negara yang    pertumbuhan ekonominya  meningkat  sehingga  terdapat  peluang  pasar  baru,”  ujar  Partogi  saat  membuka kunjungan Misi Pembelian dan Forum Bisnis dengan Delegasi Oman di Kantor Kementerian Perdagangan, hari ini (17/12).

djpen

Berdasarkan data statistik, Oman memang salah satu negara prospektif yang menyediakan potensi pasar besar. Hubungan perdagangan Indonesia dan Oman telah mengalami peningkatan yang cukup baik, dengan total perdagangan tahun 2013 tercatat sebesar USD 462,34 juta. Pada 2013 nilai ekspor Indonesia ke Oman mencapai USD 209,38 juta yang didominasi ekspor produk nonmigas yang mencapai 99%. Pertumbuhan ekspor selama lima tahun terakhir sebesar 26,45%.

djpen

Sementara itu, berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh UN COMTRADE mencatat Indonesia berada di posisi ke-27 sebagai mitra impor Oman dengan share hanya 0,63%. Capaian pasar ekspor Indonesia ini masih berpeluang untuk ditingkatkan lagi ke Oman.

 Produk-produk yang diminati oleh importir Oman antara lain building materials and construction, alumunium, furniture and decoration, tire, automotive parts, jewelry, perfume and cosmetics, electronics, home appliances, textile and garment,  stationeries, gift packaging/antique, serta pipeline of petroleum and natural gas. Dalam kunjungannya selama seminggu di Indonesia, Delegasi Oman juga akan melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan furnitur dan perusahaan ban Multistrada.

Duta Besar Indonesia untuk Oman, Sukanto menyatakan bahwa Oman memiliki potensi perdagangan dan perekonomian yang perlu dioptimalkan para pengusaha Indonesia. Apalagi setelah dibukanya hubungan diplomatik perwakilan RI oleh Y.M. Sultan Qaboos bin Said Al-Said di akhir 2010.

“KBRI Oman bergerak cukup agresif mempromosikan Indonesia di kalangan pebisnis di Oman dan merupakan kali kedua kunjungan misi pembelian dari negara Oman setelah sebelumnya pada 27 Agustus 2013 KBRI Muscat bersama Ditjen PEN melakukan kegiatan penerimaan misi dari Kadinda Sohar yang membuahkan hasil inquiry dan trial order antara lain untuk produk building material, indoor furniture, dan produk ban,” ujarnya.

djpen

Selain secara bilateral, kedua negara juga mengembangkan kerja sama di berbagai forum internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), badan-badan PBB, Gerakan Non Blok (GNB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), The Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR- ARC), dan lain-lain. Kedua negara juga banyak memiliki persamaan pandangan dalam berbagai masalah regional dan internasional.

 Meningkat 14,34%

 Nilai ekspor periode Januari-September 2014 sebesar USD 187,18 juta, yang terdiri dari ekspor nonmigas USD 187,14 juta dan ekspor migas USD 45 ribu. Nilai ekspor Indonesia ke Oman pada Januari-September 2014 mengalami peningkatan 14,34% dibanding nilai ekspor periode yang sama tahun 2013.

djpen

 Produk  ekspor  nonmigas  utama Indonesia  ke Oman  antara lain  kendaraan bermotor (HS  8703), minyak sawit dan turunannya (HS 1511), plywood (HS 4412), kertas (HS 4802), dan polycarboxylic acid (HS 2917).

djpen

Sedangkan, nilai impor Indonesia dari Oman pada 2013   sebesar USD 252,95 juta yang terdiri dari impor migas USD 39,58 juta (15,65%) dan impor nonmigas USD 213,36 juta (84,35%). Pertumbuhan impor selama lima tahun terakhir sebesar 33,37%. Sedangkan impor Indonesia dari Oman periode Januari-September 2014 sebesar USD 145,72 juta yang juga didominasi produk nonmigas, antara lain produk kimia cyclic hydrocarbons (HS 2902), acyclic alcohol (HS 2905), serta aluminium (HS 7601) dan ikan (HS 0303).