Print Friendly and PDF

Kemendag Dukung Ekspor Toyota Dalam Bentuk CKD (Completely Knock Down) & Komponen: Bukti Eksistensi Indonesia di Pasar Global

  June 20, 2014. Category: headline

Jakarta, 20 Juni 2014 – Kementerian Perdagangan terus mendorong perkembangan industri otomotif untuk semakin meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Salah satunya melalui kesuksesan Toyota dalam mengekspor kendaraan baik dalam bentuk utuh atau CBU (Completely Built Up) maupun dalam bentuk terurai atau CKD (Completely Knock Down).

http://djpen.kemendag.go.id

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak, mengatakan bahwa Indonesia saat ini tengah giat mendorong sektor industri manufaktur untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. “Industri otomotif merupakan salah satu industri yang prospektif untuk terus dikembangkan dalam rangka meningkatkan daya saing produk dan pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi pada nilai ekspor dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Dirjen Nus pada peresmian Ekspor CKD Kontainer ke-100.000 di Jakarta, (20 /6).

Toyota Motor Manufacturing Indonesia terus meningkatkan ekspor komponen kendaraan Toyota dengan meresmikan ekspor CKD yang mencapai 100.00 kontainer di Pabrik TMMIN Sunter I, Jakarta. Aktifitas ekspor tersebut sejatinya berlangsung sejak tahun 1988 tetapi baru masif dilakukan sejak tahun 2004. Ekspor tersebut tediri dari kendaraan terurai, komponen kendaraan, mesin utuh, komponen mesin serta alat bantu produksi seperti “die” dan “jig”. Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat dan Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia M. Nonami.

http://djpen.kemendag.go.id

Kendaraan Toyota, berdasarkan data Toyota Indonesia, yang diproduksi Indonesia baik dalam bentuk kendaraan maupun suku cadang telah diekspor ke 69 negara dan memberikan kontribusi sebesar 80% dari total ekspor kendaraan Indonesia ke dunia. Pada tahun 2013, ekspor kendaraan Toyota Indonesia mencapai 136 ribu unit dan ditargetkan akan meningkat menjadi 260 ribu unit dengan perkiraan nilai sebesar USD 3,14 miliar pada tahun 2016. Sementara itu, nilai impor kendaraan Toyota ke Indonesia pada 2016 yang diperkirakan mencapai USD 2,45 miliar diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap surplus neraca perdagangan sebesar USD 691 juta.

“Toyota Indonesia tercatat empat kali menerima penghargaan Primaniyarta, sebuah penghargaan tertinggi dari Pemerintah untuk kategori eksportir berprestasi. Hal ini menandakan penghargaan kami (Kemendag) atas komitmen Toyota Indonesia bagi perekonomian nasional yang berkesinambungan,” pungkas Dirjen Nus.

http://djpen.kemendag.go.id

Sekilas mengenai ekspor otomotif Indonesia

Pada 2013, total ekspor produk otomotif Indonesia mencapai nilai USD 4,43 miliar. Total nilai ekspor  produk  otomotif  Indonesia  pada  periode  2009–2013  mengalami  tren  positif  sebesar 28,35%. Adapun lima besar negara tujuan ekspor otomotif Indonesia pada 2013 adalah Thailand, Arab Saudi, Filipina, Jepang, dan Malaysia. Sedangkan, nilai ekspor produk otomotif Indonesia dari Januari – Maret 2014 mencapai USD 1,25 miliar atau meningkat sebesar 13,09% dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD 1,11 miliar.

Nilai ekspor produk otomotif Indonesia pada tahun 2014-2015 ditargetkan meningkat 3,5% - 4,5% dengan target nilai sebesar USD 4,5–4,6 miliar. Namun, nilai ekspor tersebut diyakini dapat meningkat hingga 10%. Beberapa negara yang menjadi target peningkatan ekspor produk otomotif antara lain Thailand (6,2%), Arab Saudi (4,02%), Filipina (9,23%), Jepang (0,74%), dan Malaysia (4,02%).