Print Friendly and PDF

Sosialisasi Target Ekspor 2014 di Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)

  June 10, 2014. Category: headline

Senin, 9 Juni 2014

http://djpen.kemendag.go.id

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak, didampingi oleh Direktur Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor, Gatot Prasetyo Adjie, melakukan kunjungan ke Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan diterima Wakil Ketua Umum API, Doddy Soepardi, Sekretaris Eksekutif, Baari La Inggi, dan para Anggota API diantaranya perwakilan dari pelaku usaha tekstil. Pertemuan yang merupakan bagian dari rangkaian Sosialisasi Target Ekspor 2014 dan Trade Expo Indonesia 2014 ini bertempat di Gedung Surveyor Indonesia, Jakarta (9/6).

 

http://djpen.kemendag.go.id

Dirjen PEN menyampaikan target pertumbuhan ekspor tahun 2014 sebesar 4.1% (atau USD 190 milyar) dan target pertumbuhan produk non migas pada tahun 2014 sebesar 5.5%-6.5%. Pada kesempatan ini Dirjen PEN memaparkan ekspor tekstil dan produk teksil (TPT) sebagai produk utama ekspor Indonesia di urutan kedua setelah CPO. Selama tahun 2008-2012 produk elektronik memiliki tren sebesar 6.08% dengan nilai USD 11,271.6 juta dari total ekspor non migas Indonesia ke dunia. Sedangkan target pertumbuhan ekspor TPT pada periode tahun 2014-2015 adalah sebesar 7-8%. Pada kunjungan ini, Kementerian Perdagangan c.q. Ditjen PEN juga meminta dukungan API untuk berpartisipasi pada pameran Trade Expo Indonesia 2014 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8-12 Oktober 2014 di JIExpo Kemayoran Jakarta.

 

http://djpen.kemendag.go.id

API menyatakan optimisme penuh atas target ekspor yang telah ditetapkan pemerintah karena krisis ekonomi yang terjadi di Benua Eropa dan Amerika tidak berdampak secara signifikan terhadap TPT. Lebih lanjut, disampaikan API akan terus melakukan penetrasi pasar ekspor ke 10 negara yang merupakan target tujuan utama dan akan mengajak para anggota API untuk berpartisipasi pada kegiatan TEI. Pada kesempatan ini API juga menyampaikan beberapa masalah yang dihadapi oleh para pelaku usaha TPT diantaranya: tingginya biaya pada pelabuhan di Indonesia, infrastruktur dan ketersediaan listrik.

http://djpen.kemendag.go.id