Print Friendly and PDF

Laporan Penyelenggaraan Kompetisi Mendesain Busana Batik Kerjasama Antara KBRI Caracas dengan Institut mode Brivil

  June 27, 2014. Category: general

  1. Pada Tanggal 13 Mei 2014, telah diselenggarakan kompetisi mendesain busana dengan batik sebagai hasil kerjasama antara KBRI Caracas dan Institut Mode Brivil. KBRI Caracas dan Institut Brivil kembali menggali kreativitas perancang muda Venezuela dengan melanjutkan kompetisi mendesain busana dengan batik yang bertemakan Batik: De Tradicion a una Opcion de Moda Chic II (Batik: Dari Tradisi menjadi pilihan berbusana yang chic II). Tema tersebut dipilih untuk memberikan pemahaman dan pengalaman kepada desainer muda Venezuela bahwa hal yang bersifat tradisional tidak serta merta harus formal dan etnik namun juga dapat dijadikan sebagai alternatif busana yang chic dan fashionable serta mengajak pada desainer muda tersebut untuk selalu ingat pada akar budaya nya.
  2. Sebanyak 30 mahasiswa Brivil Semester VI (semester akhir) telahmenggelar peragaan busana batik hasil karya rancangannya yang terbagi menjadi tiga kategori yakni busana kerja wanita dan pria, busana resort wanita serta busana grand gala wanita. Para mahasiswa tersebut mengambil tema inspirasi mereka dari tokoh budaya, flora dan fauna serta arsitektur Indonesia antara lain candi Borobudur, candi Prambanan, Komodo, Wayang Golek Rama dan Shinta, Garuda, Dewi Sri, busana yang memadukan kebaya dan pakaian tradisional Venezuela (liquibaya), batik motif Megamendung, Jauk, Mesjid Baiturrahman, tari kecak dan Ibu Ani Bambang Yudhoyono. Batik yang dipilih oleh para mahasiswa sangat beragam yang mewakili 12 daerah di Indonesia baik batik klasik kratonan maupun batik batik pesisiran seperti batik Garutan, Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Solo, Yogya, Sidoarjo, dan Madura.
  3. Sebelum kompetisi tersebut dilaksanakan, seluruh mahasiswa telah dibekali pendalaman materi mengenai batik oleh Dubes Caracas. Dubes RI Caracas telah membimbing para mahasiswa selama 2 tahun melalui 4 kelas pengajaran mengenai batik. Pengajaran dimaksud meliputi sejarah batik, filosofi batik, ragam corak batik dan proses pembuatan batik. Dubes RI Caracas mengawal langsung proses pembuatan rancangan desain, pemilihan bahan, pemotongan kain batik, penentuan desain, fitting busana hingga ujian tesis para mahasiswa Institut Brivil sebelum menjadi juri dalam kompetisi ini.
  4. Final Kompetisi tersebut dibuka dengan pertunjukan tari yang memadukan gerakan tari Indonesia dan salsa yang dibawakan oleh kelompok tari Indo-Vez binaan KBRI Caracas. Acara tersebut juga ditutup oleh pertunjukan tari daerah Papua yakni Sajojo. Dubes RI Caracas turut hadir menjadi salah satu panelis juri untuk menilai kreatifitas, inovasi desain serta konsistensi penggunaan batik dalam tema inspirasi dengan hasil sketsa dan keserasian koleksi sebagai hasil akhir busana batik yang dirancang oleh para mahasiswa.
  5. Hadir sebagai panelis juri pada final kompetisi tersebut antara lain Liliana Avila (Desainer tas Venezuela), Eva Kilsy dan Natalia Mazzei (Desainer busana Venezuela), Mayte Navarro (editor senior harian El Universal), Adriana Teran (editor majalah EME) dan Francois Weffer (produser dan jurnalis acara fashion I: Los Trapos y Su Gente). Para panelis juri memiliki 3 kriteria untuk menilai desain batik yakni kreativitas dalam mendesain busana, batik sebagai elemen utama dalam rancangan busana dan inovasi dalam menggunakan batik.
  6. Desainer muda berbakat Venezuela, Alicia Montoya dinobatkan oleh para panelis juri sebagai pemenang pertama kompetisi desain busana dengan batik. Montoya yang terinspirasi oleh Teatro de las sombras (Wayang Golek) sebagai tema tesis nya, mendesain busana dengan menggunakan batik motif Sekar Jagat berwarna coklat dan abu-abu yang di padukan dengan tekstil polos berwarna biru dan hitam.
  7. Keempat rancangan karya Montoya sangat mempesona para panelis juri. Busana Grand gala sangat elegan, sedangkan busana resort-nya sangat fresh dengan memadukan batik motif sekar jagat dan tekstil warna biru. KBRI Caracas sangat bangga dengan kemenangan Montoya mengingat selama 5 bulan terakhir ini, ia juga merupakan Sekretaris Klub Canthing (Klub Pecinta Batik) binaan KBRI Caracas. KBRI Caracas memberikan paket alat membatik dan buku mengenai batik sebagai hadiah bagi para pemenang kompetisi.
  8. Pemenang kedua diraih oleh Jesus Cedeno dan Saul Escalona. Jesus Cedeno mengambil tema busana Fusion Liquibaya yakni busana yang memadukan busana tradisional Indonesia Kebaya dan busana tradisional pria Venezuela (Liqui-Liqui). Cedeno memadukan kain batik dengan tekstil lainnya seperti kain berbahan brokat sebagai elemen busana kebaya Indonesia. Sedangkan Escalona terinspirasi oleh ladang padi (campoz de arroz) berwarna coklat. Escalona termasuk salah satu siswa yang berani menggunkan batik sogan dalam rancangannya. Batik sogan tersebut sangat serasi saat dipadukan dengan tekstil lainnya berwarna hitam dan coklat. Hasil rancangan busana Escalona sangat memikat para panelis juri karena ia membuat sendiri topi caping sebagai assesoris busana Grand gala dan busana Resort Wanita.
  9. Kategori lainnya diraih oleh Yuly Sevilla sebagai pemenang busana resort wanita terbaik. Sevilla terinspirasi oleh Mesjid Baiturrahman di Aceh. Busana Grand Gala wanita terbaik dimenangkan oleh Verena Zambrano yang terinspirasi oleh candi di Uluwatu – Bali, sedangkan pemenang asesoris terbaik diraih oleh Daniela Carletti yag terinspirasi oleh suku Mentawai.

Sumber : KBRI Caracas