Print Friendly and PDF

Sulsel Akan Ekspor Kapsul Madu ke Malaysia

  January 25, 2012. Category: exporter

TEMPO.CO, Makassar - Melanjutkan kerja sama pengiriman madu hutan ke Malaysia, yang sebelumnya pernah dilakukan pada tahun 2011 lalu, Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan tahun ini akan kembali mengekspor madu ke Malyasia. Tapi madu yang dikirim bukan dalam bentuk madu cair, melainkan dalam bentuk kapsul.

“Kami sudah mulai membangun industri pengolahannya dalam skala kecil,” kata Kepala Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan Syukri Mattinetta, Kamis, 12 Januari 2012.

Menurut Syukri, pengiriman akan mulai dilakukan pada Maret depan. Namun proyek ini masih bergantung pada keberhasilan uji coba pembudidayaan lebah madu di Kabupaten Wajo. Program ini, menurut Syukri, disebut sebagai Kelambu Raksasa karena pusat pembudidayaan tersebut berbentuk kelambu dalam ukuran yang sangat besar, yakni 40 x 50 meter. “Jika program Kelambu Raksasa ini berhasil, kami akan mulai kembali melakukan pengiriman pada Maret,” kata Syukri.

Pasalnya, kata dia, lebah hutan tidak bisa memproduksi madu pada musim penghujan. Sebelumnya, pada pengiriman perdana yang dilakukan ke Malaysia sebanyak 1 ton, madu diperoleh dari hasil berburu di hutan. Namun, dengan lebah yang dibudidayakan sendiri, menurut dia, proses produksi tetap bisa dilakukan meskipun dalam musim penghujan.

Dia menambahkan, pemerintah akan memperluas area program pembudidayaan lebah madu di setiap kabupaten. “Kami siap membantu masyarakat yang ingin mengembangkan budidaya lebah madu di setiap daerah,” tutur Syukri.

Tahun ini, kata dia, Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan menargetkan produksi sebanyak 3 ton. “Sebagai langkah awal, target ini bagi kami termasuk sudah sangat besar,” katanya.
Sumber http://www.tempo.co, diakses pada tanggal 25 Januari 2012