Print Friendly and PDF

Semester I 2017, Ekspor Makanan Olahan ke Negeri Ginseng Naik 43,81%

  October 25, 2017. Category: exporter

Makanan olahan Indonesia terus menggempur pasar Negeri Ginseng, Korea Selatan (Korsel). Pada semester I 2017, ekspor produk ini meningkat sebesar 43,81% dibandingkan periode yang sama setahun lalu menjadi senilai USD 57,05 juta. Beberapa produk yang permintaannya meningkat antara lain tembakau, molase, rumput laut, malt, serta wafer.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Arlinda, di Jakarta, (25/10), menjelaskan bahwa hal ini disertai oleh peningkatan permintaan produk makanan olahan di Korsel. “Dalam lima tahun terakhir, tren ekspor makanan olahan Indonesia ke Korsel meningkat sebesar 7,66% dengan nilai ekspor pada 2016 sebesar USD 94,18 juta. Namun kita (Indonesia) harus terus menggenjot nilai ini,” tegasnya.

Negara-negara ASEAN merupakan salah satu penyuplai produk makanan olahan ke Negeri KPop, termasuk Indonesia.  Untuk itu, Kemendag bekerjasama dengan Atase Perdagangan RI di Seoul, Kedutaan Besar RI di Seoul, dan ASEAN-Korea Centre (AKC) berpartisipasi dalam ASEAN Trade Fair 2017 yang dilaksanakan bersamaan dengan Food Week Korea 2017 di Seoul pada 25-28 Oktober 2017.

“Pameran ini peluang untuk memasuki pasar Korea yang potensial. Partisipasi ini juga memberikan kesempatan bagi industri produk makanan olahan dan produk terkait lainnya dari Indonesia untuk meraih informasi terkini mengenai perkembangan industri makanan Korea, aturan impor yang berlaku, selera konsumen lewat seminar dan company visit,” ujar Arlinda.

Paviliun Indonesia menampilkan 10 perusahaan makanan dan minuman yang telah melewati proses seleksi diantara lain produk Ready to drink Tea, Instant Noddle,  Noddle Snack, Confectionery, Ginger Tea, Ginger Coffee, Crackers & Peanuts, Healthy Curcumin Drink, Chocolate, Biscuit, Snack, Candies, chewy, Fruit Juice (Nata De Coco, Aloe vera, Jellies), Biscuit, Spice, Sauce (Chili Mix, Satay Sauce, Chili Sauce), Nut, Honey (Peanut Butter); Fruit (Puree : Jams, Sauce).

Pameran Food Week Korea merupakan salah satu pameran dagang makanan dan minuman skala internasional terbesar di Korea Selatan. Tahun lalu pameran ini diikuti oleh 891 peserta dimana lebih dari 174 peserta berasal dari 41 negara (Korea, China, Japan, Hong Kong, India, Iran, Taiwan, Philippins, Malaysia, Singapore, Indonesia, Thailand, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, Cambodia, Denmark, Netherlands, Sri Lanka, Belarus, Ecuador, Italy, United Kingdom, Latvia, Belgium, France, Bulgaria, Austria, Sweden, Slovak Republic, Portugal, Croatia, Lithuania, Ireland, Estonia, Spain, Germany, Poland, Turkey, Greece, Mexico) dan dikunjungi oleh 59.322 pengunjung.

“Industri makanan dan minuman merupakan salah satu kontributor terbesar dalam pendapatan nonmigas Indonesia. Kehadiran produk makanan dan minuman di Korsel diharapkan dapat terus konsisten sehingga memperbaiki nation branding Indonesia sehingga pada akhirnya mendorong ekspor ke pasar yang lebih luas,”pungkas Arlinda.

Sumber : Dit. P2C DJPEN