Print Friendly and PDF

Indonesia Night – World Economic Forum, Davos 2017 : Revolusi Mental Angkat Ekonomi Indonesia

  January 23, 2017. Category: exporter

Visi besar “Revolusi Mental” Presiden Jokowi menjadi sebuah cerita dalam World Economic Forum (WEF) 2017 di Davos, Swiss. Memanfaatkan ajang penting yang dihadiri para pemimpin dari seluruh dunia itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengajak dunia melihat bagaimana revolusi mental mengangkat perekonomian Indonesia.

“Perubahan pola pikir masyarakat untuk menjadi bangsa besar dan cita-cita yang kuat berdasarkan Pancasila berhasil menyelesaikan pekerjaan rumah besar negeri ini dan membuat Indonesia bergerak cepat,” jelas Mendag Enggar saat menyampaikan penjelasannya dalam diskusi panel dalam rangka Indonesia Night di Davos, (18/1).

Dalam satu tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu dari 10 Top Improvers dalam peringkat “Ease of Doing Business” dari peringkat 109 pada tahun 2015 menjadi 91 pada 2016 yang menandakan negeri ini semakin mudah melakukan bisnis. Untuk itu, Mendag Enggar berharap, “dengan terus "Revolusi Mental" dan menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata, Indonesia bisa menjadi salah satu 40 negara yang ramah dalam melakukan bisnis pada akhir 2019.”

Indonesia Night pada WEF di Davos kembali digelar. Mengulang kesuksesannya pada 2013, 2014, dan 2016 lalu, ajang untuk mempromosikan citra baik Indonesia di mata dunia ini diusung berbeda dengan didahului oleh panel diskusi oleh pembicara dari Menteri Kabinet Kerja dan Pengusaha. Selain Mendag, para Menteri tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Menteri Perindustrian, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

“Indonesia Night menjadi sarana untuk menguatkan nation branding sekaligus lebih memperkenalkan segenap potensi kekayaan sumber daya alam, produk, keunikan budaya, serta meng-update kontribusi Indonesia terhadap perekonomian dunia kepada para CEO dunia yang hadir di WEF,” imbuh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Kemendag, Arlinda.  

Peningkatan Nation Branding Indonesia jadi satu faktor penting demi menggaet perhatian serta menarik minat dan kepercayaan dunia internasional. Untuk itu, butuh upaya terstruktur, sinergi, terintegrasi, simultan, dan berkelanjutan untuk membangun citra positif Indonesia dengan merangkul semua pihak terkait. Indonesia Night terselenggara berkat kerja sama dengan BKPM, PTRI di Jenewa, Swiss, KBRI di Bern, Swiss, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Perindustrian, dan Komunitas Bisnis Indonesia yang menjadi anggota WEF.

Usai berdiskusi, suguhan sajian aneka kuliner nusantara bakal memeriahkan Indonesia Night 2017. Para tamu bakal dimanjakan dengan aneka menu khas cita rasa nusantara, antara lain lunpia sayur, soto bandung, nasi ketjombrang, nasi ijo, nasi kuning, rendang, ayam sambal matah, udang balado kentang, urap sayur, oreg tempe, aneka sambal, dan aneka kerupuk. Camilan khas Indonesia pun tak ketinggalan bakal turut memanjakan lidah para tamu, yakni sekoteng, pisang gencet, singkong goreng, dan urap jagung. Pengalaman merasakan keramahtamahan Indonesia juga dimeriahkan lewat pertunjukan seni dan budaya seperti Keroncong oleh Endah Laras dan musik Sasando.

"Demi meningkatkan nation branding Indonesia yang positif, semua pihak harus senantiasa bekerja keras dan bersinergi dalam meningkatkan kinerjanya masing-masing sehingga memperoleh hasil kinerja yang terus meningkat,” pungkas Dirjen Arlinda.

Sumber : Dit. P2C DJPEN