Print Friendly and PDF

Misi Dagang ke Afrika Barat Bawa Pulang USD 4,6 Juta

  August 09, 2016. Category: exporter

Misi dagang Indonesia ke kawasan Afrika Barat beberapa waktu lalu sukses meraup total transaksi sebesar USD 4,6 juta. Potensi besar di pasar nontradisional seperti Nigeria dan Ghana berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh delegasi Indonesia.

Dari total transaksi sebesar USD 4,6 juta, USD 2,4 juta diraih di Nigeria, sementara sisanya diraih dari Ghana sebesar USD 2,2 juta. Produk yang banyak dicari adalah produk farmasi/herbal dan produk kertas,” jelas Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Kementerian Perdagangan, Ari Satria, di Jakarta, (3/8).

Misi Dagang Indonesia merupakan hasil inisiasi Kemendag melalui Ditjen PEN dan ITPC Lagos dengan KBRI Abuja. Delegasi misi tersebut memboyong tujuh perusahaan, yakni PT Phapros Tbk, PT Pajajaran Prima Boga, PT Sanfood Prima Makmur, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, PT PIM Parmaceuticals, PT Promosia Indonesia (Promosi Dagang Asia), dan PT Dua Kelinci.

Nigeria dan Ghana merupakan negara-negara dengan perekonomian terbesar di Afrika Barat. Untuk itu, Ari menegaskan bahwa, “Kita (Indonesia) harus lebih agresif lagi melihat peluang bisnis dengan negara pasar nontradisional seperti Afrika Barat ini.

Sebagai bagian dari rangkaian program misi dagang, dilakukan Indonesia Business Forum, business to business meeting dengan pimpinan perwakilan perusahaan Indonesia di Nigeria dan Ghana, importir, media, serta perwakilan dari sektor perbankan dan swasta, juga kunjungan ke pasar, retailer, distributor dan pabrik perusahaan besar Indonesia di Nigeria dan Ghana.

Kegiatan misi dagang, imbuh Ari, memfasilitasi para pengusaha untuk mempromosikan dan mempresentasikan produk Indonesia, meraih transaksi dagang lewat one-on-one business matching, meraih informasi kebijakan perdagangan pasar tujuan, serta melihat kondisi pasar secara langsung.

“Misi dagang ini diharapkan dapat menjajaki peluang kerjasama bilateral yang lebih besar dengan Nigeria dan Ghana. Sehingga produk Indonesia bisa lebih dikenal dan membuka pasar di Nigeria dan Ghana, serta Afrika Barat pada umumnya,” pungkas Ari.

Total perdagangan nonmigas Indonesia-Nigeria selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 2,41%. Pada 2015, total perdagangan nonmigas kedua negara mencapai USD 449,08 juta dengan surplus sebesar USD 441,76 juta. Nilai ekspor nonmigas ke Nigeria sebesar 445,42 juta. Sementara hubungan perdagangan nonmigas Indonesia-Ghana selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan dengan tren sebesar 2,19%. Nilai total perdagangan kedua negara pada 2015 mencapai USD 180,76 juta dengan surplus sebesar USD 136,01 juta. Sementara nilai ekspor dari Indonesia sebesar USD 158,38 juta.

Adapun produk-produk ekspor Indonesia yang selama ini sudah memenuhi pasar Nigeria dan Ghana antara lain palm oil, kertas dan produk kertas, produk farmasi, sabun, produk hasil peternakan, minyak pelumas, bahan baku besi dan baja, daging, ikan, produk elektronik, plastik, kerajinan berbahan baku serat alam, kendaraan, serta kosmetik.

Sumber : Sekretariat DJPEN