Print Friendly and PDF

Oman-Kuwait tertarik kerja sama dengan Indonesia

  April 20, 2016. Category: exporter

Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa para pengusaha asal Oman dan Kuwait tertarik untuk menjalin kerja sama dengan pengusaha Indonesia, dengan potensi nilai transaksi mencapai jutaan dolar Amerika Serikat.

"Misi dagang hasilnya sangat positif. Pemerintah Oman dan Kuwait serta 150 pengusaha di kedua negara itu tertarik menjalin kerja sama pada lima sektor yaitu perdagangan, energi, investasi, perbankan dan tenaga profesional," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran pers yang diterima, Senin.

Misi dagang di lima sektor itu dilaksanakan pada 27 Maret-1 April 2016. Sejumlah institusi dari kedua negara serta pengusaha besar menjadi target misi dagang.

Menurut Nus, misi dagang ke Oman dan Kuwait itu sangat strategis. Oman menjadi pintu masuk perdagangan Indonesia ke negara-negara Timur Tengah dan Afrika.

"Kuwait dan Oman tengah giat melakukan pembangunan berbagai sektor, antara lain energi, infrastruktur, pariwisata, serta investasi. Hal ini menjadi peluang produk barang dan jasa Indonesia untuk mengambil alih pasar," tambah Nus.

Di Kuwait, tim misi dagang bertemu Kuwait Investment Authority, Kementerian Perdagangan dan Industri Kuwait, dan Kuwait Investment Company, serta counterpart tenaga kerja, yaitu Gulf Spec, ONG, Management Grand Hyper Supermarket, dan Salman Al-Dabbous Holding Co.

Sebanyak 14 pelaku usaha Indonesia membawa produk barang dan jasa yang terdiri atas 10 pelaku usaha ekspor, tiga perusahaan penempatan TKI swasta (PPTKIS), dan PT Pupuk Indonesia.

Tercatat pembelian (produk contoh) perhiasan Indonesia senilai 3.600 dolar AS. Lebih lanjut, Salman Al-Dabbous Holding Co. dan Grand Hyper Supermarket juga meminta perusahaan perhiasan Indonesia untuk mengisi gerainya di Kuwait.

Nus menambahkan, untuk tenaga kerja profesional Indonesia, tercatat beberapa permintaan yang perlu ditindaklanjuti segera, khususnya untuk posisi scaffolders sebanyak 35 orang dari Kharafi National, tenaga perawat sebanyak 450 orang dan care giver and midwife sebanyak 200 orang, serta tenaga hospitality sebanyak empat orang dari Rumah sakit Al Shifa Kuwait dan Al Essa Kuwait Home Medical Care Co.

Sementara itu, Tim Misi Dagang Indonesia ke Oman melaksanakan kegiatan forum bisnis yang dihadiri sekitar 150 pelaku usaha Oman. Beberapa pertemuan penting dengan mitra strategis Indonesia di Oman juga telah dilaksanakan, antara lain dengan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Oman, Oman Investment Fund (OIF), Kementerian Ketenagakerjaan Oman, Public Authority for Investment Promotion and Export Development (ITHRAA), dan KADIN Oman.

Beberapa permintaan kerja sama dari mitra bisnis Oman antara lain penawaran pembangunan pusat distribusi dan penyimpanan obat-obatan dan farmasi yang akan menjangkau kawasan Afrika (Tanzania dan Angola) dengan nilai 1,3 juta dolar AS per tahun.

Ada pula permintaan impor wooden charcoal dari Indonesia senilai 42.000 dolar AS, satu kontainer stick charcoal sebesar 9.800 dolar AS, serta aksesori kamar mandi senilai 38.000 dolar AS. Selain itu, ada pula initial order untuk produk kertas sebanyak enam kontainer per tahun senilai 250.000 dolar AS.

Sedangkan, peralatan listrik dan ducting mendapatkan empat distributor dengan nilai transaksi senilai 200.000 dolar AS. Supplier industri penerbangan Oman menawarkan mengisi kebutuhan selimut termasuk juga untuk hotel.

Sementara itu, produk perhiasan juga mencatatkan transaksi senilai 2.400 dolar AS untuk barang contoh dan adanya pemesanan mencapai 7.200 dolar AS yang masih dalam tahap negosiasi serta mendapatkan tawaran mengisi tiga toko, salah satunya adalah di toko serba Grand Avenue Mall.

Selain itu tercatat enam inquiry produk ikan olahan seperti tuna dan makarel, serta permintaan kayu gaharu yang cukup besar dan perlu segera ditindaklanjuti.

Di sisi lain, PPTKIS mendapatkan tawaran pemintaan 10 tenaga kesehatan, dua fisioterapis, 200 tenaga hospitality (butcher, baker, general cook, foreign food cook, confectioner, waiter, waitress, presser, steam pressing, dry cleaning worker, washing machine operator), lima assistant driller, serta 12 tenaga kerja untuk posisi aquaculture supervisor, barista, chocolate assistant, pastry chef, dan operator mesin.

"Kuwait dan Oman akan menjadi pasar yang sangat potensial bagi peningkatan perdagangan berbagai produk ekspor barang dan jasa potensial Indonesia," papar Nus.

Di sektor ketenagakerjaan profesional, Indonesia juga mendapat banyak perhatian dari Kuwait dan Oman dengan berhasil membukukan penerimaan sebesar 11,85 juta dolar AS per tahun untuk 918 orang tenaga kerja pada berbagai posisi.

Sumber: http://www.antaranews.com/berita/554774/oman-kuwait-tertarik-kerja-sama-dengan-indonesia?utm_source=fly&utm_medium=related&utm_campaign=news