Print Friendly and PDF

Produk Makanan dan Minuman RI Rambah Pasar AS

  January 22, 2016. Category: exporter

Produk makanan dan minuman asal Indonesia mulai merambah pasar retail di Amerika Serikat (AS).

Berbagai cara dilakukan untuk masuk ke pasar retail di AS, salah satu caranya adalah mengikuti pameran makan bertajuk Winter Fancy Food Show (WFFS) yang diselenggarakan tanggal 17-19 Januari 2016 di San Francisco, California.

“Pamerain ini merupakan tempat yang tepat untuk mendorong ekspor produk makanan dan minuman di AS. Selain sebagai tempat bertemunya eksportir, produsen, distributor, retailer dan importir produk makanan dan minuman, California juga merupakan pusat tren makanan-minuman di AS,“ kata Acting Konsul Jenderal RI San Francisco, Ishlah Abdullah, dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (22/1/2016).

Ini adalah kali ke delapan Indonesia berpartisipasi dalam ajang tersebut. Untuk tahun ini, Indonesia menghadirkan lima perusahaan makanan terbaik Indonesia yang bergabung dalam "Remarkable Indonesia Pavilion".

Total transaksi yang berhasil dicatat adalah sebesar US$ 3,49 juta, naik signifikan dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2 juta.

”Konsistensi dalam berpartisipasi di pameran WFFS terbukti mampu mendorong ekspor produk makanan-minuman Indonesia ke AS,” kata Ishlah.

Paviliun Indonesia mengusung tema “Natural, Organic, and Healthy” dengan menampilkan produk makanan dan minuman seperti rempah-rempah dan produk makanan olahan organik.

Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini merupakan kerjasama antara KJRI San Francisco, Kantor Atase Perdagangan Washington DC, dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles. 

“Dengan menampilkan produk yang natural, organik dan sehat, Indonesia sudah menyesuaikan dengan tren yang saat ini sedang berkembang di AS,” tutur Ishlah. 

Fancy Food Shows merupakan pameran terbesar untuk produk specialty food di Amerika Utara. Pameran yang diselenggarakan oleh Specialty Food Association ini dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu di San Francisco pada saat musim dingin dan di New York pada musim panas.

Lebih dari 2.400 exhibitor dari 80 negara berpartisipasi dalam pameran ini dan menampilkan lebih dari 180.000 specialty food. Pengunjung yang hadir pada setiap pameran mencapai lebih dari 40.000 orang. 

Specialty food merupakan produk makanan dan minuman yang menunjukkan kualitas, inovasi, style dan kekhususan yang dapat berasal dari orisinalitas, keaslian, etnis atau budaya asal, bahan baku produk, pengolahan tertentu, dan pengemasan khusus.

Dengan karakteristik tersebut, specialty food mempunyai nilai produk dan harga jual yang tinggi.

Kepala ITPC Los Angeles, Arief Wibisono, menjelaskan bahwa saat ini produk-produk makanan dan minuman Indonesia sudah mulai dikenal di AS. Misalnya, jus buah dan susu kental manis.

“Baru saja jus buah ini berhasil masuk ke dalam jaringan Albertson, sebuah retailer ternama di AS yang mempunyai lebih dari 1.000 jaringan toko di seluruh A.S. Demikian juga susu kental manis Indonesia mulai dikenal secara luas terutama di kalangan hispanik,” tegas Arief Wibisono.

Dia menambahkan, salah satu kunci keberhasilan memasuki pasar AS, khususnya untuk specialty food, adalah pemenuhan standar, kemasan yang menarik, dan pengetahuan akan selera pasar.

Sebagai contoh, salah satu produk Indonesia yang berhasil menembus pasar AS ialah mengubah kemasannya, tidak hanya dalam Bahasa Inggris, tetapi juga bahasa Vietnam, Mandarin dan Hispanik. 

“Dalam beberapa bulan berikutnya, penjualan produk tersebut meningkat signifikan hingga 30% karena konsumen di A.S saat ini juga didominasi oleh kalangan Asia dan Hispanik,” kata Arief.

Sumber: http://finance.detik.com/read/2016/01/22/105612/3124549/4/produk-makanan-dan-minuman-ri-rambah-pasar-as