Print Friendly and PDF

Neraca Perdagangan Juli Surplus, Amerika Jadi Tujuan Utama Ekspor

  August 25, 2015. Category: exporter

Neraca perdagangan negara pada Juli 2015 mengalami surplus US$ 1,33 miliar. Badan Pusat Statistik mencatat surplus didapat dari ekspor US$ 11,41 miliar dikurangi impor US$ 10,08 miliar.

"Tentunya ini berita baik," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono di kantornya, Selasa, 18 Agustus 2015. Sebab, surplus ini merupakan surplus tertinggi pada tahun ini, bahkan dalam 19 bulan terakhir.

Menurut data BPS, ekspor Juli 2015 disumbang oleh sektor minyak dan gas sebesar Rp 1,42 miliar dan sektor non-migas sebesar US$ 9,99 miliar. Sedangkan impor disumbang oleh sektor migas sebesar US$ 2,29 miliar dan sektor non-migas US$ 7,78 miliar.

Amerika Serikat masih menjadi pangsa pasar ekspor terbesar RI dengan transaksi US$ 9 miliar. Disusul Cina US$ 7,76 miliar, Jepang US$ 7,73 miliar, ASEAN US$ 15,95 miliar, dan Uni Eropa 8,78 miliar. Kontribusi terbesar ekspor disumbang oleh lemak dan minyak hewan sebesar US$ 11,22 miliar dan bahan bakar mineral US$ 16,02 miliar.

Untuk impor, Cina tetap menjadi rekanan dagang negara dengan transaksi US$ 16,50 miliar. Diikuti Jepang US$ 8,03 miliar, Singapura US$ 5,01 miliar, ASEAN US$ 15 miliar, dan Uni Eropa US$ 6,48 miliar. Kontribusi impor adalah mesin dan peralatan mekanik senilai US$ 12,81 miliar serta nesin dan peralatan listrik senilai US$ 8,95 miliar.

Dengan raihan tersebut, sepanjang tahun ini Indonesia telah mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$ 5,73 miliar. "Semoga tren ini akan terus berlangsung hingga akhir tahun," ujar Adi.

Pada Januari lalu, Indonesia membukukan surplus US$ 632,3 juta. Februari hingga Juni surplus tercatat US$ 662,7 juta, US$ 1,02 miliar, US$ 477,4 juta, US$ 1,07 miliar, dan US$ 528 juta. 

Sumber : http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/08/18/090692900/neraca-perdagangan-juli-surplus-amerika-jadi-tujuan-utama-ekspor