Print Friendly and PDF

“Pasang Badan”, Indonesia Siap Gaet Buyer APEC di Filipina

  May 20, 2015. Category: exporter

Dalam bahasa Melayu, pasang badan berarti berhias diri untuk memikat. Kali ini, Kementerian Perdagangan tengah bersiap diri berhias diri untuk memikat para buyer makanan dan minuman dari negara-negara anggota Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang datang ke Filipina dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi maupun berkunjung ke pameran Asia’s Ethnic Food & Ingredients Show 10th International Food Exhibition (IFEX) Philippines 2015 yang berlangsung 21-24 Mei 2015 mendatang di SMX Convention Center, Pasay City, Filipina.

Setelah sukses di Kanada pada awal Mei 2015 lalu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Nus Nuzulia Ishak, optimis dapat kembali meraih sukses menggaet pecinta kuliner Indonesia di Filipina demi meraih target ekspor makanan olahan sebesar USD 8,9 miliar dalam lima tahun kedepan. “Paralel dengan APEC Summit, IFEX diharapkan mendapat eksposur yang jauh lebih besar dari negara-negara anggota APEC sehingga target ekspor makanan olahan senilai USD 8,9 miliar dapat tercapai,” jelasnya.

Tak hanya APEC, imbuh Nus, ASEAN juga menjadi target utama pasar makanan olahan Indonesia. Pada 2014, nilai ekspor makanan olahan Indonesia mencapai USD 5,37 miliar dengan tren ekspor sebesar 12,72%. Dikatakannya, dari lima negara tujuan utama ekspor makanan olahan Indonesia, tiga diantaranya adalah negara tetangga di ASEAN, yakni “Malaysia, Filipina, dan Kamboja. Untuk itu, selain mempromosikan produk yang belum banyak dikenal pada calon mitra bisnis di ASEAN, juga kita juga harus memperkuat konsumsi produk-produk makanan minuman Indonesia yang telah masuk ke ASEAN.”

Mengusung tema “Trade with Remarkable Indonesia”, Paviliun Indonesia seluas 108 m2 memboyong 12 perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, yaitu PT. Manohara Asri, PT. Andalan Pesik International, PT. TPS Food, PT. Adasakti Daya Asoka, PT. Mushroom Factory Indonesia, PT Dolphin, PT. Ikafood Putramas, PT. Mayora Indah, Kalbe, PT. Indofood, PT. Garudafood, dan PT Sinar Sosro. Menampilkan aneka produk makanan dan minuman, antara lain kacang panggang, kopi & teh, jamur, biskuit, mi instan, saus, bumbu masak, wafer, cokelat, minyak goreng, produk-produk rendah gula hingga waralaba restoran, Indonesia diharapkan dapat menggaet buyers yang datang.

Filipina adalah negara pengimpor makanan olahan ke-3 Indonesia. Ekspor makanan olahan ke Filipina tumbuh 11,02% dalam kurun waktu lima tahun terakhir dengan nilai USD 502,9 juta pada tahun 2014. Ekspor makanan olahan ke Filipina didominasi oleh kopi instan senilai USD 199,21 juta (2014) dengan tren 575,8% selama lima tahun terakhir. Produk lain yang diekspor ke Filipina diantaranya non-dairy creamer, cereals, kopra, dan confectionery yang tidak mengandung cokelat.

Ketika mata negara-negara kawasan Asia Pasifik tengah melirik ASEAN sebagai kawasan dengan sumber daya berlimpah, pertumbuhan pengaruh ekonomi yang pesat, dan tren pertumbuhan permintaan akan makanan halal, organik, dan sehat, para pengusaha harus dapat memanfaatkan peluang besar ini,” pungkas Nus.

Sumber : Dit. P2C DJPEN