Print Friendly and PDF

Hadapi MEA, Kemendag Kembali Dorong Industri Kreatif Kerajinan Lewat INACRAFT 2015

  April 08, 2015. Category: exporter

Industri kerajinan merupakan salah satu industri kreatif yang berkontribusi besar terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. Industri kreatif yang mengusung kreativitas tanpa batas ini perlu didorong pemerintah dalam menghadapi era pasar bebas ASEAN mendatang.

Dikatakan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak, di Jakarta (8/4) bahwa pasar ASEAN begitu menggiurkan. Industri kreatif kerajinan dapat menjadi kunci dan kekuatan penting dalam menghadapi MEA. “Ekspor produk kerajinan ke ASEAN selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan 14,11% dengan nilai USD 27,8 juta pada 2014.”

Inovasi dan kejelian melihat tren pasar serta terus meningkatkan kualitas produk, imbuhnya, menjadi keunggulan industri kreatif. Ekspor kerajinan Indonesia pada 2014 tumbuh sebesar 3,76% dengan nilai (ekspor) USD 694,34 juta. Tren positif tercatat sebesar 2,63%. “Data per Januari 2015, ekspor kerajinan ke Malaysia meningkat lebih dari 1.400% atau senilai USD 4 juta ketimbang setahun sebelumnya. Nilai ini dipicu peningkatan permintaan produk rambut palsu, bulu mata palsu, atau sejenisnya yang terbuat dari rambut manusia senilai USD 3,5 juta,” jelas Nus.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan pada akhir tahun ini menjadi sorotan penting bagi pelaku industri kreatif. Untuk itu perlu didorong peningkatan daya saing melalui pengembangan produk dan pemasaran. Salah satu dukungan Kementerian Perdagangan terhadap industri kreatif kerajinan melalui The 17th Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2015) yang berlangsung pada 8 -12 April 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

“Pameran INACRAFT menjadi kesempatan berharga bagi para pelaku industri kreatif kerajinan Indonesia untuk terus mengembangkan kreasi mereka serta sebagai sarana promosi dan pemasaran yang efektif untuk memperkenalkan produk mereka,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak, menjelaskan.

Dalam Paviliun bertemakan “Trade with Remarkable Indonesia,” Ditjen PEN dan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) menampilkan keanekaragaman produk Indonesia yang dihasilkan dari kekayaan alam bumi nusantara. Paviliun Ditjen PEN yang menempati area seluas 90 m2 di Assembly Hall (Hall Internasional) memfasilitasi 10 perusahaan Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan bergabung bersama dengan Paviliun Ditjen PDN yang juga memfasilitasi delapan perusahaan binaan. Produk yang dipamerkan terdiri dari produk fesyen, pakaian, tas dan sepatu berbahan tenun, songket, juga batik, produk tas dan alas kaki berbahan kulit, perhiasan, kerajinan tangan berbahan logam dan kayu serta produk anyaman.

Pameran ini menjadi wadah bagi para perajin, pengusaha, eksportir serta UKM kelompok kerajinan Indonesia untuk memasarkan hasil karya dan turut berpartisipasi memajukan kreativitas dalam bidang kerajinan. Kekuatan kreativitas yang tinggi dari industri kreatif, secara tidak langsung dapat mengangkat nama bangsa Indonesia di dunia internasional dan tentunya berdampak positif membangun rasa bangga masyarakat Indonesia.

 “Harapan kami (Kemendag), melalui INACRAFT, tahun-tahun berikutnya kinerja ekspor ini akan terus menunjukkan peningkatan, dengan produk ekspor yang semakin kreatif, inovatif dan beragam, sehingga semakin mengangkat keunikan produk kerajinan Indonesia di pasar dunia,” tutup Dirjen Nus.

Sekilas Pameran INACRAFT 2015

Di tahun ke-17 penyelenggaraannya, INACRAFT 2015 mengetengahkan “Through Enchanting Bali Towards Global Market” sebagai ikon utamanya dengan tujuan memperkenalkan dan mengeksplorasi potensi-potensi kerajinan, seni, budaya dan pariwisata di Bali kepada masyarakat Indonesia pada umumnya, maupun masyarakat internasional.

Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) selaku penyelenggara juga memotivasi pengembangan kreativitas para perajin Indonesia dalam satu bentuk apresiasi kepada para peserta pameran atas karya terbaik anak bangsa di bidang produk kerajinan melalui INACRAFT Awards. Penghargaan tersebut diberikan agar kedepannya dapat mendorong para perajin, khususnya peserta INACRAFT, menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas serta melakukan inovasi penciptaan desain produk yang lebih menarik dan unik tanpa menanggalkan ciri khas budaya Indonesia.

Upaya mendukung kesuksesan INACRAFT 2015 juga diwujudkan dalam penjaringan buyer di luar negeri melalui keberadaan 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan 25 Atase Perdagangan sebagai ujung tombak promosi Indonesia di luar negeri, di samping peran serta para kantor Perwakilan RI di seluruh dunia.

Sumber : Dit. P2C DJPEN