Print Friendly and PDF

Sumbangsih Mutumanikam Nusantara untuk Ekspor Indonesia

  November 24, 2014. Category: general

Kementerian Perdagangan melihat potensi besar mutumanikam nusantara untuk meningkatkan ekspor nonmigas. Sebagai salah satu produk ekonomi kreatif Indonesia yang mengandalkan kreasi dan inovasi, produk perhiasan memiliki keunggulan tersendiri di pasar global.

“Keunggulan perhiasan Indonesia tercermin dalam ekspor produk perhiasan yang telah melampaui target sebesar USD 2,3 miliar pada tahun 2014. Hingga Agustus tahun ini saja, perhiasan telah menyumbang ekspor senilai USD 3,17 miliar atau meningkat 100,42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak, di Jakarta, (20/11).

Kinerja ekspor perhiasan nasional, imbuhnya, begitu membanggakan. Tren positif sebesar 28,03% selama lima tahun terakhir ditunjukkan oleh ekspor mutumanikam nusantara. Singapura, Hong Kong, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab menjadi negara tujuan utama ekspor perhiasan Indonesia. Untuk itu, Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong pertumbuhan inovasi dan kreativitas para perajin kriya perhiasan nasional dengan berpartisipasi dalam Pameran 9th Indonesia Jewellery Show 2014 di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, pada 20 – 23 November 2014 yang bertemakan “Indahnya Desain Perhiasan Nusantara Indonesia”.

Dalam paviliun seluas 108 m2 dengan desain khusus berbahan bambu, Kemendag menampilkan 15 perusahaan produsen perhiasan berkualitas dari berbagai daerah di Indonesia. Keanekaragaman mutumanikam yang ditampilkan ini memiliki keunggulan komparatif dari segi desain yang unik serta memanfaatkan berbagai macam bahan baku seperti perak, emas, mutiara, kerang, keramik, batu-batuan dan berlian.

“Produk-produk (yang ditampilkan) ini telah diakui di pasar lokal maupun internasional. Beberapa diantaranya adalah peraih penghargaan kriya dunia (World Craft Council) dengan produk dikategorikan memiliki kualitas sempurna (excellent), berbasis pada budaya atau tradisi lokal (autenthic), inovatif dari segi desain maupun proses produksi (innovative), dapat diterima pasar domestik maupun internasional (marketable), serta ramah lingkungan dan memenuhi tanggung jawab sosial (social responsibility),” pungkas Nus.

Indonesia Jewellery Show merupakan pameran perhiasan yang rutin digelar. Pada pameran tahun ini akan diikuti lebih dari 200 perajin perhiasan dari seluruh Tanah Air dengan estimasi pengunjung 10-15 ribu. Selain sebagai ajang promosi, pameran ini juga sebagai bentuk apresiasi karya seni perhiasan Indonesia yang mendorong tumbuh kembangnya industri perhiasan Indonesia. 

Sumber: Dit. P2C DJPEN