Print Friendly and PDF

Peluang Membangun Kerjasama Industri Kulit Cerpelai di Indonesia-Denmark

  October 22, 2014. Category: exporter

Pada tanggal 11 September 2014 Dubes RI didampingi oleh atase perdagangan menghadiri Agriculture Business Forum yang diadakan Danish Agriculture and Food Council, di Copenhagen, Denmark. Agriculture Business forum dilaksanakan setiap tahun  dengan program yang berbeda dibidang pertanian. Program tahun ini mengunjungi pasar lelang kulit cerpelai (mink) terbesar di Skandinavia yaitu di Kopenhagen Fur auction House di Glostrup dan mengunjungi salah satu peternak cerpelai (mink) di Jylinge.

Kopenhagen Fur Auction house merupakan koperasi usaha terbesar untuk industri kulit cerpelai (mink), hal ini terlihat dari terhubungnya antara produser,seller, buyer, designer, dan end user, semua pelaku usaha tersebut saling mendukung walaupun bersaing sesuai prinsip bisnis Denmark yaitu saling mendukung untuk menjadi kuat, dan itu terlaksana dengan baik, sehingga semua pelaku usaha berkembang dan maju bersama. Kopenhagen Fur juga merupakan pasar lelang terbesar untuk jual beli kulit cerpelai (mink) di Denmark, jumlah produksi cerpelai (mink) per tahun sebesar 60 juta dengan nilai sebesar 25 juta DKK per tahun dengan pekerja sebanyak 6000 orang. Harga kulit cerpelai (mink) dijual rata-rata senilai 300 DKK per buah, namun untuk tahun ini harga jual kulit cerpelai (mink) menurun sampai 50%, hal ini biasa terjadi tergantung dengan kondisi dan selera pasar industri kulit cerpelai (mink). Daerah penghasil kulit cerpelai (mink) terbesar Denmark di Jutland. Sebagian besar kulit cerpelai (mink) diekspor ke Hongkong dan china, sehingga pada saat kunjungan ditempat lelang terdapat banyak orang China dan Hongkong yang sedang melakukan transaksi ditempat lelang tersebut. Mekanisme lelang menggunakan gaya lelang lama yaitu lelang terbuka dengan gerakan tangan tanpa komputer dalam melakukan transaksinya, sedangkan harga dan jenis kulit cerpelai (mink) ditampilkan dalam layar besar.

Pada kunjungan tersebut Atase Perdagangan juga telah membahas potensi kerjasama Indonesia-Denmark pada industri kulit cerpelai (mink), karena tenaga kerja dan tempat industri di Indonesia untuk proses penjahitan kulit cerpelai (mink) menjadi aksesoris di Indonesia masih terbuka dengan biaya yang tidak terlalu tinggi. Mrs. Anna Kalituha Market Development Manager menanggapi positif  potensi kerja sama tersebut. Sehingga membuka kemungkinan besar untuk kerja sama tersebut dapat dilaksanakan.

Sumber : Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kopenhagen