Print Friendly and PDF

Indonesia Perbesar Peluang Ekspor ke Taiwan Melalui Food Taipei 2014

  June 30, 2014. Category: exporter

Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Taiwan, kembali berpartisipasi pada Pameran Food Taipei 2014 yang berlangsung pada 25-28 Juni 2014 di Taipei World Trade Center (TWTC), Taiwan. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Nus Nuzulia Ishak mengungkapkan bahwa keikutsertaan ini merupakan salah satu upaya memperbesar peluang ekspor ke Taiwan.

“Pameran ini menjadi salah satu target promosi yang tepat bagi Indonesia untuk memperbesar peluang ekspor ke Taiwan. Terlebih saat ini produk makanan dan minuman olahan menjadi salah satu produk utama Indonesia yang penting untuk terus dikembangkan,” jelas Nus.

Pameran Food Taipei 2014 merupakan pameran produk makanan dan minuman bertaraf internasional yang telah diselenggarakan untuk ke-24 kalinya. Produk-produk yang ditampilkan antara lain fresh fruits and vegetables, preserved fruits and vegetables, poultry, seafood, meat and processed meat products, edible oils, dairy products, health food, frozen prepared food, canned food, baked food, biscuits, wine and liquor, coffee and tea, juice and soft drinks, condiments and confectionery, ice cream, ice cream bar, snow ice, ice cream materials.

Mengusung tema “Trade with Remarkable Indonesia”, Paviliun Indonesia yang menempati lahan seluas 162 m2 didesain spesial untuk semakin menarik perhatian pengunjung. Sebanyak 16 perusahaan turut berpartisipasi dalam pameran ini, yaitu PT. Bumitangerang Mesindotama (cocoa powder, cocoa butter, cocoa liquor), PT. Perkebunan Nusantara VIII (black tea, white tea, green tea, olong tea in bulk packaging), PT. Aimfood Manufacturing Indonesia (kopi hijau robusta, kopi luwak, kopi jahe merah, minuman herbal), PT. Garuda Food Putra Putri Jaya (makanan ringan, biskuit, butter cookies, blue ribbon, keripik kentang dan singkong), PT. Helmigs Prima Sejahtera (minuman herbal), PT. Ragam Jasa Indah (minuman jahe), PT. Anggana Catur Prima (saus cabe Dua Belibis, spices Koepoe-Koepoe), PT. Rezeki Inti Artha (tuna in salt water, tuna in oil, prawn cracker, grapes prawn cracker), PT. Dua Kelinci (makanan ringan kacang, wafer), PT. Agarindo Bogatama (puding, rumput laut), PT. Aquasolve Sanaria (oral film strip), PT. Indofood CBP Sukses Makmur (mie instan, biskuit), PT. Marizarasa Sarimurni (layer cake, selai buah, saus cabe), PT. Pondan Pangan Makmur Indonesia (cake mix, ice cream mix, pudding mix, seasoning mix), serta PT. Wahana Interfood Nusantara (cocoa, chocolate).

Neraca perdagangan Indonesia-Taiwan pada 2013 mengalami surplus sebesar USD 1,38 miliar. Surplus tersebut berdasarkan pada total nilai ekspor Indonesia ke Taiwan yang mencapai USD 6,24 miliar dan total nilai impor dari Taiwan sebesar USD 4,48 miliar. Taiwan menduduki posisi ke-10 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia dengan share 2,49% pada 2013. “Melalui pameran ini, ekspor makanan olahan Indonesia ke dunia pada 2014 hingga 2015 mendatang diharapkan dapat tumbuh 10,5%-11,5%  dengan nilai USD 4,9-5 juta,” pungkas Dirjen Nus.

Tahun lalu, Food Taipei diikuti oleh 997 peserta yang 41% di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Korea, Thailand, Kanada, Amerika Tengah (Panama, Belize, Nikaragua, EI Salvador, Honduras, dan Guatemala), Spanyol, Belgia, Chili, Australia, Selandia Baru, Sri Lanka, Indonesia, Brasil, Malaysia, Fiji, Peru, Argentina, Turki, Hungaria, Dominika, Slovakia, Belanda, RRT, dan negara-negara FTA. Pameran ini juga berhasil menarik minat 58.535 buyers lokal dan 6.588 buyers internasional.

Sumber : Dit. P2C DJPEN