Print Friendly and PDF

Afrika Tingkatkan Kerjasama Perdagangan intra Kawasan

  May 15, 2012. Category: exporter

Dalam seminar di Wits University, Johannesburg. Deputi Dirjen WTO, Ms Valentine Rugwabiza menyampaikan bahwa rendahnya nilai perdagangan antar Negara-negara di Afrika akan menjadi penghambat bagi pengembangan potensi yang ada di kawasan Afrika. Hal ini dilihat dari nilai perdagangan intra kawasan yang hanya berjumlah 10% dari total perdagangan Benua Afrika sehingga menyebabkan Afrika menjadi rentan terhadap guncangan dari luar dan hilangnya peluang pembangunan bagi Negara-negara Afrika itu sendiri.

Disamping itu, kontribusi Afrika dalam perdagangan global juga masih relative kecil hanya sebesar 3% dari total nilai perdagangan yang ada. Berdasarkan studi yang pernah ada jika Negara-negara Afrika dapat menambah kontribusi dalam perdagangan dunia sebesar 1% dari masing-masing Negara, hal ini dapat meningkatkan pendapatan per tahun sebesar US$ 200 miliar atau setara dengan lima kali lipat dana bantuan pembangunan yang diterima oleh Negara-negara di Afrika.

Menurut Ms. Rugwabiza, income yang stabil dapat membantu transformasi Afrika dan meningkatkan kemampuan kompetensi Afrika secara global serta membantu mengatasi isu kemiskinan di Afrika. Ditambah beberapa Negara marginal Afrika tidak dapat berkompetisi secara efektif karena ekspor yang terbatas serta masih sangat tergantung bantuan pihak luar untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Rendahnya nilai perdagangan intra kawasan ini, menjadi sangat kontras dengan optimisme yang selama ini berkembang tentang Afrika sebagai new emerging market, yang diharapkan mampu mengatasi krisis global, untuk itu diharapkan pentingnya nilai perdagangan intra kawasan Afrika dapat terus ditingkatkan.

Untuk meningkatkan nilai perdagangan di benua Afrika, Negara-negara Afrika tengah membahas Free Trade Area di Afrika serta meningkatkan kerjasama intra kawasan dalam berbagai bidang. Di samping itu, sepuluh “emerging market” di dunia adalah merupakan negara-negara di Afrika yang mampu menarik foreign direct investment sebesar US$ 62 miliar serta mulai tumbuhnya good governance di negara-negara kawasan Afrika tersebut.

(KBRI Pretoria/ Hr)