Print Friendly and PDF

Pertemuan PF Ekonomi KBRI Windhoek dengan Importir produk Indonesia di Namibia

  February 29, 2012. Category: general

Pada tanggal 17 Januari 2012, Pejabat fungsi ekonomi KBRI Windhoek, Namibia telah melakukan pertemuan dengan Mr. Shameer Makhani, pimpinan Sanzi Impor & Expor CC, perusahaan ini menjual barang-barang kebutuhan pokok harian di Namibia dan Angola. Pertemuan dilakukan untuk lebih mempromosikan produk Indonesia mengingat Mr. Shameer saat ini sangat aktif mengimpor barang produksi Indonesia untuk dijual di pasar Namibia dan Angola.

Pada pertemuan tersebut, Mr. Shameer menjelaskan mengenai perkembangan bisnisnya tahun 2011, barang Indonesia seperti sabun /diterjen produksi PT. Sinar Antjol mengalami peningkatan penjualan per bulannya yaitu sekitar 5 kontainer untuk Namibia dan 25 kontainer untuk Angola sedangkan untuk produk lainnya seperti margarine, ikan kaleng, body lotion, bedak sekitar 1 – 2 kontainer untuk Namibia dan 5 – 10 kontainer untuk Angola. Beberapa tahun sebelumnya barang produksi tersebut terjual satu sampai dua container saja dalam beberapa bulan.

Melihat prospek bisnis yang cerah khususnya terkait dengan potensi pasar di Angola maka Mr. Shameer merencanakan untuk meningkatkan penjualan dan menggarap pasar Angola dengan mendisverifikasi produk yang diminati pasar, khususnya untuk jenis produk rumah tangga dan makanan. Mr. Shameer sangat berterima kasih atas kerjasama yang diberikan KBRI yaitu memfasilitasi produsen Indonesia yang berminat terhadap pasar Nimibia dan Angola.

Menanggapi permintaan tersbut mengenai informasi produksi lainnya KBRI Windhoek telah memberikan sample produk makanan kecil (snack) beserta catalog dari empat perusahaan Indonesia yaitu PT. Monarre Makmur Abadi, PT. Dolphin, PT. Ultra Prima Abadi serta PT. Internusa Food yang dibawa dari Indonesia pada saat penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2011. Selanjutnya KBRI juga memperkenalkan produk kompor gas merek Quantum Produksi PT. Aditec Cakrwiyasa serta minyak goreng dan Margarin PT. Sinar Mas. Produk Makanan Kecil, Margarin dan Minyak Goreng memiliki potensi pasar yang besar di Angola dan diharapkan agar produsen dapat memberikan informasi harga (FOB) agar bisa segera menyusun harga jual.

Dari pertemuan terdapat beberapa hal yang penting yang bisa dijadikan bahan masukan bagi produsen Indonesia, antara lain :

·         Angola merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia dengan dukungan pertumbuhan ekonomi yang baik menurut catatan African Economic Outlook diiringi daya beli masyarakat yang semakin meningkat sedangkan Namibia dengan dukungan infrastruktur yang tergolong terbaik di Afrika dapat menjadi salah satu pintu masuk barang ekspor Indonesia Negara anggota SADC (Southern Africa Developmentt Community) dengan jumlah populasi 230 juta jiwa selain dari Afrika Selatan.

·         Untuk memudahkan penerobosan pasar dan konsumen di Angola dan mozambik menyarankan agar beberapa pengusaha Angola produsen Indonesia perlu menggunakan bahasa Portugis dalam kemasan produknya. Dari pengamatan kami terhadap beberapa barang contoh produksi PT. Sinar Antjol, telah memiliki penjelasan dalam bahasa Portugis.   

(KBRI Windhoek, Namibia, Hr)