Print Friendly and PDF

BBM Naik, Mendag Pacu Pertumbuhan Ekspor

  February 24, 2012. Category: headline

Kementerian Perdagangan menyatakan akan meningkatkan kinerja ekspor dan menurunkan impor demi menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia, di tengah rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Pokoknya dari kita adalah meningkatkan ekspor dan perekonomian Indonesia bisa bertumbuh," kata Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 23 Februari 2012.

Menteri Perdagangan menilai, kenaikan BBM terhadap impor yang datang dari negara-negara lain akan membuat terjadinya kenaikan harga, khususnya minyak dan komoditas. "Kecuali ada produsen-produsen yang mampu bersikap membanjiri pasar kita dengan produk-produk mereka secara murah," ujarnya.

Dia menambahkan, dengan adanya kenaikan BBM dampaknya bukan hanya terhadap inflasi tapi juga pada elastisitas permintaan yang mempengaruh sektor riil.

"Selama ini, masih bisa diserap oleh konsumen dan para pedagang. Tentunya ini (kenaikan BBM) akan menjadi ukuran, ya kalau bisa naikkan harga ya go a head, kalau tidak ya jangan. Tapi, ini tentunya akan dibahas," kata Menteri Perdagangan.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan mengaku bahwa rencana kenaikan BBM akan berdampak pada industri ekspor, khususnya sektor manufaktur. "Kalau di sisi perdagangan, ini pengaruhnya terhadap ekspor manufaktur," kata Gita.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memastikan akan menaikkan harga BBM bersubsidi melalui perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012. Harga minyak mentah dunia yang tinggi menjadi salah satu alasan kenaikan harga BBM itu.

Menurut SBY, asumsi harga minyak dalam APBN 2012 harus disesuaikan. Pemerintah tidak mungkin lagi menetapkan asumsi dengan harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$90 per barel. Sebab, harga ICP saat ini mencapai US$115 per barel.

Sumber http://bisnis.vivanews.com diakses pada tanggal 24 Februari 2012