Prakiraan Ekonomi Namibia dan Anggola Tahun 2012

Perekonomian Namibia pada 2012 diramalkan akan mengalami pertumbuhan stabil. Bank Dunia memprediksi peertumbuhan ekonomi 4,8%, lebih tinggi dari perkiraan Bank of Namibia (BoN) sebesar 4,2%. Angka ini sedikit lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi global sebesar 4% (2011).

Pertumbuhan ini banyak didukung oleh meningkatnya aktivitas industri primer, sekunder dan tersier. Dibidang investasi produksi pertambangan uranium dan tembaga, produksi semen serta pembangunan jalan dan pelabuhan yang pendanaannya sebagian bersumber dari TIPEEG (Targeted Inventention Progamme for Employment and Economic Growth) sebesar N$ 9 milyar.

IMF menyimpulkan perekonomian Angola pada tahun 2011 dalam keadaan stabil  dan baik meskipun langkah perbaikan harus diambil untuk menciptakan kondisi fiscal yang stabil dan berkelanjutan serta mengurangi angka inflasi.

Pertumbuhan ekonomi Angola di dukung oleh produksi minyak dan gas serta mata rantai bisnis terkait lain yang memebrikan kontribusi sekitar 85% dari PDB. Produksi minyak diproyeksikan meningkat dari 1,78 juta menjadi 1,84 juta barel per hari (663 juta barel per tahun). Hal ini membuat Angola sebagai Negara penghasil minyak terbesar di Afrika bersama Nigeria.

Investasi asing tetap merupakan andalan pemerintah Angola dalam mendorong percepatan pembangunan. Pemerintah setidaknya membutuhkan US$ 18 milyar bagi pengembangan sektor produksi, transportasi dan energy, sehingga dapat mendukung program industrialisasi.

Komoditi potensial yang dapat memasuki pasar Namibia diantaranya adalah produk makanan olahan seperti mie instan, makanan kaleng, peralatan rumah tangga dan ban kendaraan sedangkan Angola secara umum terbuka pasar bagi seluruh jenis produk seperti peralatan rumah tangga, makanan dan peralatan pertanian. Sehubungan dengan hal itu KBRI Windhoek akan melakukan market intelligent untuk mengetahui peluang dan pangsa pasar produk Indonesia di kedua Negara tersebut.

(Dubes RI Windhoek, Hr)