Print Friendly and PDF

Petani Kopi Bisa Langsung Ekspor Ke Afrika Dan Eropa

  February 14, 2012. Category: exporter

BANDUNG: Rangkuman berita ekonomi yang terbit di media massa hari ini a.l. menyoroti 800 ha sawah di Kab. Bandung terserang hama tikus dan penggerek batang, petani kopi di Jabar berpeluang mengekspor kopi ke sejumlah negara tanpa jalur Medan, dan kenaikan harga BBM diprediksikan menyumbang inflasi 1%. Berikut rangkuman lengkapnya:

EKSPOR KOPI: Petani kopi di Jawa Barat memiliki peluang untuk mengembangkan ekspor ke sejumlah negara di kawasan Afrika dan Eropa tanpa melalui jalur Medan.

Ketua DPD Jabar Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Definitif Didiet Arry Suparno mengatakan, produksi kopi arabika yang dihasilkan petani Jawa Barat memiliki kualitas cukup baik. Selain itu, produksi kopi tersebut menjadi incaran banyak pihak terutama di kawasan Afrika dan Eropa.

Strategi pemasaran dengan cara ekspor kopi itu, kata dia, dapat dilakukan dengan cara menggunakan sertivikasi sendiri. Sehingga,petani kopi bisa mengembangkan market ekspor tanpa melalui Medan.

“Saat ini ekpor kopi dari Jabar masih menggunakan jalur Medan. Ini karena, kopi Jabar belum punya sertifikasi sendiri. Padahal,kopi arabika dari Jabar cukup di minati pangsa pasar Afrika dan Eropa,” jelas Didiet Arry Suparno di Bandung, kemarin. (Sindo)

INFLASI BBM: Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan angka inflasi bakal melonjak jika harga bahan bakar minyak bersubsidi dinaikkan. Berdasarkan simulasi, inflasi bergerak lebar pada kisaran 0,5%-0,9%.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Djamal, mengatakan, jika harga Premium dinaikkan Rp 1.000 per liter, dampak langsung pada inflasi sekitar 0,5-0,6 persen. “Bila harga Premium naik Rp 1.500 per liter, maka inflasi bertambah 0,8-0,9 persen,” ujar Djamal kemarin.

Adapun dampak tak langsung pada inflasi akan naik sebanyak 1-1,5 persen. “Bila efeknya hanya satu kali, inflasi bisa naik mencapai 1 persen,” kata Djamal. Pengaruh kenaikan ini baru terasa satu-dua bulan setelah kebijakan diterapkan. “Pengusaha transportasi dan makanan harus menyesuaikan harga penjualan mereka.” (Koran Tempo)

TERSERANG HAMA: Sedikitnya 800 hektare sawah dari total lahan 30.000 hektare di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, diserang oleh hama tikus dan penggerek yang berpotensi menekan hasil panen.

Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan serangan hama itu tidak boleh dianggap sepele kaerna akan menyusutkan  hasil produksi petani.

"Sebanyak 500 ha sawah terserang hama tikus, sisanya 300 ha lagi terkena hama penggerek batang," katanya kemarin.

Beberapa daerah yang terserang hama a.l. terjadi di areal pertanian di Kecamatan Rancaekek, Majalaya, Ciparay, Solokan Jeruk, Bojongsoang, Banjaran dan sejumlah kecamatan lainnya. 

Sumber http://www.bisnis.com , diakses pada tanggal 14 Februari 2012