Print Friendly and PDF

Nilai Jual Ekspor RI Kalah dari Malaysia & Singapura

  February 10, 2012. Category: general

JAKARTA - Nilai jual ekspor Indonesia saat ini masih kalah dibandingkan negara Malaysia dan Singapura, walaupun dengan produk yang sama dari Indonesia. Adapun Malaysia dan Singapura dinilai bisa menjual 30 persen lebih tinggi dibanding harga jual Indonesia.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menjelaskan,Singapura dan Malaysia mampu meningkatkan nilai ekspor beberapa produk seperti buah-buahan tropis yang diambil dari Indonesia yang bisa meningkat mencapai 20-30 persen.

"Jadi ini tentunya terjadi penambahan nilai kan dari Singapura dan Malaysia (dari produk Indonesia). Nah, ini bagaimana kita bisa melakukan penambahan nilai di Indonesia, supaya angka ekspor kita lebih tinggi," tegas Menteri Perdagangan, ketika ditemui seusai Rapat Dengar Pendapat Bersama Komisi VI DPR RI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2012).

Dia mengutarakan, dengan nilai ekspor yang diperoleh dari kedua negara tersebut membuat Indonesia kalah atau rugi dengan tingkat persentase yang sama. Di mana kedua negara tersebut justru bisa menaikkan nilai lebih tinggi dibanding ekspor Indonesia, meski produk tersebut didapat dari Indonesia.

Oleh karena itu, Indonesia harus bisa melakukan peningkatan nilai jual ekspor ini dan juga dia mengatakan akan melakukan koordinasi dengan pihak Bea Cukai untuk lebih memudahkan penghitungan jumlah produk yang masuk ke kedua negara tersebut.

"Saya tidak tahu (ada kebocoran di bea cukai). Yang pasti, penambahan nilai terjadi di dua negara itu. Dan ini harus disikapi. Jadi policy pergadangan kita ini, bagaimana kita bisa meng-counting (melindungi) penambahan nilai di dalam negeri, semaksimal mungkin," jelasnya.

Dia menjelaskan, sudah terjadi gap antara perhitungan jumlah yang tercatat dan yang ada di lapangan. Diketahui jumlah yang dikirim ke Singapura dan lainnya ternyata angkanya lebih besar dibanding dengan angka yang dicatat.

"Sehingga itu dicerminkan ada unsur-unsur barang yang tidak dicatat. Ini adalah buah yang sangat bisa dipetik untuk tingkatkan ekspor kita 20-30 persen juga," pungkasnya.

Sumber www.okezone.com diakses pada tanggal 10 Februari 2012