Print Friendly and PDF

Pameran Australian International Sourcing Fair 2011, Sydney

  February 03, 2012. Category: general

KJRI Sydney dan ITPC Sidney telah berpartisipasi pada pameran Australian International Sourcing Fair (AISF) 2011 yang diadakan pada tanggal 22-24 November 2011 di Sydney Exhibition and Convention Center dimana Pavilion Indonesia menempati area seluas 27 m2.

Untuk pertama kalinya AISF diadakan di Sydney setelah pada tahun sebelumnya sukses diadakan di Melbourne. Pameran tahun ini semakin meningkat ditandai dengan bertambahnya jumlah peserta dari luar Australia. AISF 2011 diadakan bersamaan dengan China Chamber of Clothing and Textiles Expo dan diikuti oleh lebih dari 380 supplier internasional yang berasal dari Indonesia, Bangladesh, Fiji, Hong Kong, India, Korea, Nepal, Pakistan, Thailand, Uni Emirat Arab, AS, dan Australia. Pameran telah dikunjungi oleh lebih dari 3000 pengunjung dan menampilkan produk footwear, aksesoris, tekstil dan homewares.

Kegiatan ini juga menampilkan berbagai seminar gratis bagi para peserta maupun pengunjung pameran. Seminar-seminar yang diadakan adalah sebagai bentuk perkenalan terhadap situasi bisnis yang terjadi di masing-masing negara peserta. Selain itu, seminar juga memberikan gambaran terhadap perusahaan asing yang akan memasuki dunia bisnis di berbagai negara peserta tersebut.

Dalam pameran kali ini, Indonesia menampilkan empat perusahaan yaitu PT. Jabatex Knitting, PT. Batik Keris, Bloomz Pty. Ltd. Dan CV Karya Andalan Indonesia (House of Kain). Pavilion Indonesia ramai oleh pengunjung yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai produk fashion dari Indonesia, sehingga secara tidak langsung pameran ini meningkatkan brand awareness konsumen Australia terhadap produk Indonesia. Bloomz Pty. Ltd. mendapatkan berbagai inquiry untuk dapat memasarkan produknya di Australia, namun jumlah yang diminta sangat kecil. Sementara itu, House of Kain berminat untuk membuka outlet di Sidney. Pada pameran AISF, House of Kain telah mendapatkan pemesanan dari beberapa butik di Sydney. Meskipun pemesanan yang didapat lebih kecil dibanding pasar yang ada di Indonesia, House of Kain bersedia untuk menindaklanjuti permintaan tersebut dengan harapan dapat memperkenalkan dan membuka pasar di Australia.

Saat ini, China merupakan partner dagang terbesar Australia dan produk pakaian jadi asal China merupakan produk impor utama Australia dari China. Pada tahun 2010-2011, nilai impor pakaian jadi Australia asal China mencapai AUD 4,3 miliar atau 6,6% dari total impor Australia dari China. Sementara itu, hingga Oktober 2011 ekspor Indonesia ke Australia untuk produk pakaian jadi meningkat sebesar 43,74% dari periode yang sama tahun 2010 dan dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 7,73%. (nh)

Sumber : KJRI Sydney (Surat No : BB-0248/Sydney/XII/2011)