Print Friendly and PDF

Gelar Forum Bisnis, Indonesia dan Tunisia Minimalisir Hambatan Dagang

  July 03, 2018. Category: exporter

Indonesia dan Tunisia sepakat untuk meningkatkan hubungan dagang dan meminimalisir hambatan untuk kegiatan ekonomi yang saling menguntungkan. Pernyataan itu disampaikan  dalam Forum Bisnis yang digelar di Tunis, Tunisia, Senin (25/6) lalu.

Enggar menjelaskan Tunisia merupakan  salah satu negara pembuka jalur perdagangan ke Benua Afrika. Begitu juga Indonesia yang jadi hub  pasar Asia.

“Kerja sama yang akan kita bangun tidak untuk mendominasi, melainkan berkolaborasi; tidak untuk menguasai, melainkan tumbuh bersama,” kata Enggar dalam keterangan resmi, Kamis (28/6).

Forum Bisnis dihadiri Menteri Perdagangan Tunisia Omar Behi dan Duta Besar Ikrar Nusa Bhakti. Enggar mengatakan,  Asia dan Afrika masing-masing memiliki potensi yang besar. Jika kedua wilayah itu digabungkan, maka akan mewakili 38% dari PDB dunia, 76% dari populasi dunia, 44% ekspor dunia, 41% dari impor dunia, serta 35% investasi asing langsung (FDI) dunia.

Enggar mengungkapkan kerja sama menjadi salah satu landasan perdagangan di tengah ketidakpastian masa depan ekonomi global. Kedua negara merupakan pintu gerbang akses pasar yang lebih luas.

Pada 2025, Indonesia akan memiliki 300 juta penduduk dengan pendapatan per kapita US$ 15.000. Pada 2050, Indonesia diprediksi sebagai ekonomi terbesar ke-4 di dunia dengan populasi yang besar, sumber daya alam yang melimpah, lokasi strategis, dan pertumbuhan ekonomi yang positif.  Karenanya, Indonesia pun bertekad mencapai pertumbuhan ekspor sebesar 5,4% dan memimpin pertumbuhan investasi dalam tiga tahun ke depan.

Dalam sektor investasi, Indonesia telah membuka 45 lini bisnis bagi investasi asing pada daftar investasi negatif terbaru Indonesia yang dikeluarkan pada 2016. Selain itu, peringkat kemudahan berusaha di Indonesia berada pada posisi ke-72 pada tahun 2018, atau meningkat dibandingkan tahun 2017 yang berada di posisi ke-91.

“Indonesia bertekad meraih posisi ke-40 pada tahun 2019 sehingga memberikan peluang yang lebih besar bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Enggar.

Dalam kesempatan itu, Mendag juga mempromosikan minyak kelapa sawit dan pameran dagang Trade Expo Indonesia ke-33. Sehingga, para pelaku usaha Tunisia bisa melihat langsung produk nonmigas unggulan Indonesia dengan berpartisipasi pada TEI.

Minyak kelapa sawit berkontribusi sebesar 60% atas ekspor Indonesia dan sumber penghasilan bagi sekitar 16,5 juta pekerja langsung dan tidak langsung. Sementara itu, minyak kelapa sawit mendukung berbagai industri konsumen mulai dari perawatan tubuh, kosmetik, peralatan rumah tangga, dan makanan dan minuman, sehingga minyak sawit diyakini dapat memberikan peluang kerja secara signifikan bagi jutaan orang Tunisia.

Enggar juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Perdagangan Tunisia, Kedutaan Besar Indonesia untuk Tunisia, Kementerian Perdagangan Indonesia, dan semua mitra bisnis yang ikut Forum Bisnis pertama kedua negara. “Forum ini akan menjadi langkah awal untuk lebih memupuk perdagangan, investasi, dan kemitraan ekonomi kedua negara,” katanya.

Sumber: https://katadata.co.id/berita/2018/06/28/gelar-forum-bisnis-indonesia-dan-tunisia-minimalisir-hambatan-dagang