Print Friendly and PDF

Prediksi 2018: Ekspor Nonmigas Indonesia Ke China Tumbuh

  December 20, 2017. Category: exporter

Pangsa pasar ekspor nonmigas Indonesia ke China diperkirakan terus berlanjut pada tahun mendatang menyusul semakin meningkatnya konsumsi domestik yang menguat.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta Kamdani mengatakan China akan terus menjadi tujuan utama ekspor setelah Amerika Serikat mulai memperketat aturan tentang impor di negaranya.

“Pasar China sangat besar, AS, belakangan, aturannya berganti karena mau menurunkan impor dan lebih banyak menfokuskan pertumbuhan di dalam negeri,” katanya kepada Bisnis, Jumat (15/12).

Berdasarkan data BPS, nilai ekspor nonmigas ke pasar China lebih tinggi dibanding AS secara year to year (yoy) pada November 2017. Ekspor China tembus ke angka US$19,12 miliar dari US$13,23 miliar atau tumbuh 44,49% dibanding Januari - November 2016.

Sementara pertumbuhan ekspor ke AS hanya bertumbuh 10,48% menjadi US$15,71 miliar dari tahun sebelumnya hanya berada di posisi US$14,22 miliar secara year to year.

Namun, secara month to month (m-to-m) pada November 2017, ekspor nonmigas China menurun -5,03% dari bulan sebelumnya US$2,33 miliar menjadi US$2,21 miliar. Sementara pasar AS sudah menerima ekspor dari Indonesia sebanyak US$1,38 miliar menjadi US$1,50 miliar, atau naik 8,46%.

“Kita melihat opportunity produk unggulan yang masuk ke China. Sehingga pasar [penerimaan barang ke China] cukup besar. Sekarang sudah banyak juga yang inves [dari China] ke Indonesia sehingga mendorong penerimaan barang,” kata Shinta.

Pertumbuhan ekspor ke China juga disinyalir akibat investasi besar-besaran yang dilakukan negeri tirai bambu itu terhadap RI. Sehingga menurut Shinta, mendorong penerimaan pemerintah China terhadap barang ekspor Indonesia semakin terbuka.

Sementara Direktur Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan konsumsi domestik China saat ini semakin kuat sehingga kebutuhan konsumsi negara tersebut semakin tinggi, membuat peluang Indonesia terus menggerek nilai ekspornya.

Faktor persaingan yang cukup sengit antar negara eksportir ke AS diduga menjadi penyebab sedikit tertahannya pertumbuhan ekspor ke negara itu, meskipun permintaan impor di AS tetap tinggi. Bahkan tidak sedikit negara yang menyalurkan ekspor jenis sama dengan Indonesia.

Sementara persaingan penyaluran barang ke China disebut tak sebanyak AS. “Ada yang Vietnam [ekspor] sama dengan kita, produk pakaian, sepatu, komoditas laut, kopi, sama [dengan Indonesia],” ujar Faisal kepada Bisnis, Jumat (15/12).

Menurutnya, pertumbuhan ekspor Indonesia ke China pada tahun mendatang akan tetap menjanjikan. Meski dari segi ekspor diprediksi tidak meningkat signifikan dari tahun ini, namun, hal itu akan mengokohkan China sebagai mitra ekspor utama RI.

Sumber: http://industri.bisnis.com/read/20171215/12/718829/prediksi-2018-ekspor-nonmigas-indonesia-ke-china-tumbuh