Print Friendly and PDF

Kian Erat Jalin Kemitraan, Indonesia Sasar Pasar Game Korea Selatan

  November 17, 2017. Category: exporter

Peningkatan status kemitraan dengan Korea Selatan menjadi Special Strategic Partnership pascakunjungan Presiden Moon Jae-In ke Indonesia baru-baru ini menandakan akselerasi dan peluang untuk terus mendorong ekspor. Salah satu peluang besar yang tengah disasar Indonesia adalah pasar game di Negeri asal Hallyu Wave itu.

Korsel berada di peringkat 6 sebagai pendapatan game terbesar di dunia dengan 25,6 juta gamers. Untuk ketiga kalinya, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, dan Atase Perdagangan RI di Seoul bekerja sama dengan ASEAN-Korea Center (AKC) serta KBRI Seoul kembali menangkap peluang dengan menampilkan empat perusahaan game Indonesia dalam pameran Global Game Exhibition GSTAR 2017 pada 16-18 November 2017 di BEXCO, Busan, Korea Selatan.

“Peluang besar ini harus ditangkap. Produsen game kita (Indonesia) tak kalah bagusnya dan harus dipromosikan,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Kementerian Perdagangan, Arlinda, di Jakarta, (15/11).

Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), tingkat langganan internet broadband Korsel adalah 25,4 per 100 penduduk dimana lebih dari setengah dari 50 juta penduduk Korsel memainkan game online secara reguler. PT Agate International, Semisoft, Joyseed Gametribe, dan Toge Productions menyasar pasar game Korsel yang terus meningkat seiring perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup penduduknya.

Pameran GSTAR merupakan pameran game bertaraf internasional terbesar di Korea. Menempati lahan seluas 55,300 m2, GSTAR 2017 menampilkan game software, online games, game platforms, PC online games, browser games, mobile, board, arcade, indie dan juga game yang terkait hardware. Pada 2016 lalu, pameran ini diikuti oleh 1,530 peserta dari berbagai industri game dan dikunjungi lebih dari 217.365 pengunjung dari berbagai negara antara lain Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan, Republik Rakyat Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Inggris, dan Jerman.

ASEAN-Korea Business Forum on Game Industry dan business matching untuk peserta Paviliun ASEAN sebagai nilai tambah partisipasi pada GSTAR 2017. “Business Forum itu menjadi sarana sharing knowledge dan update bagi industri game sehingga diharapkan dapat membantu memperluas peluang bisnis serta membangun appropriate strategy assistance negara-negara anggota ASEAN, khususnya Indonesia,” lanjut Arlinda.                                                                                             

Sekilas Perdagangan Indonesia-Korsel

Total perdagangan Indonesia-Korsel pada Januari-Agustus 2017 adalah sebesar USD 10,85 miliar. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 19,96% dibanding periode yang sama setahun lalu. Surplus perdagangan terjadi di sisi Indonesia sebesar USD 175,33 juta, atau meningkat sebesar 123,51% dibanding Januari-Agustus 2016. Ekspor nonmigas Indonesia pada periode ini juga mengalami peningkatan sebesar 22,14% dengan nilai sebesar USD 4,17 miliar.

Indonesia adalah negara penyuplai ke-11 Korea Selatan. Produk ekspor nonmigas Indonesia ke Korsel terbesar diantaranya batu bara, karet alam, minyak kelapa sawit, kayu lapis, minyak kelapa, chemical woodpulp, bijih tembaga, radio/tevision parts, produk kimia, dan lemari es.

Menurut Dirjen Arlinda, pertumbuhan positif dalam hubungan perdagangan Indonesia-Korea Selatan tersebut tidak lepas dari setiap upaya mempromosikan produk Indonesia di luar negeri seperti GSTAR 2017, maupun promosi di dalam negeri seperti Trade Expo Indonesia 2017 baru-baru ini. “Lewat setiap kegiatan promosi, ekspor ke Korea diharapkan dapat terus meningkat. Tidak hanya bahan mentah, tapi juga untuk produk-produk bernilai tambah,” pungkas Arlinda.

Sumber : Dit. P2C DJPEN